Kunjungi Pengungsi Merapi di Glagaharjo, DPR RI Minta Protokol Kesehatan Ditegakkan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Komisi VIII DPR RI meninjau barak pengungsian yang ada di balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman pada Rabu (25/11/2020). Dewan RI meminta agar relawan yang berasal dari luar wilayah Glagaharjo untuk dicek kesehatannya terlebih dahulu agar tidak terjadi klaster penularan Covid-19 di barak pengungsian.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadzily, mengatakan jika kedatangannya beserta anggota komisi VIII DPR RI ke barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, merupakan upaya untuk memastikan agar pengungsi mampu ditangani dengan baik.
Advertisement
"Kunjungan kami ke tempat pengungsian ingin memastikan bahwa pengungsi yang ada di desa Glagaharjo bisa ditangani dengan baik. Kedua, karena siaga bencana Merapi ini bertepatan dengan pandemi Covid-19, kami minta agar protokol pencegahan penularan Covid-19 selalu dilakukan dengan ketat," ujar Ace saat diwawancarai di barak pengungsian balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Rabu (25/11/2020).
Baca juga: Jadi Target Penelusuran, Warga di Kulonprogo Ini Sempat Menolak di-swab
Ia mengapresiasi telah dilaksanakannya protokol pencegahan penularan Covid-19 di barak pengungsian. Semisal, sudah terdapat sekat di dalam barak pengungsian. Penggunaan alat pelindung diri seperti masker juga sudah digunakan secara luas oleh pengungsi maupun relawan.
"Pengungsi ini kan didominasi oleh lansia. Lansia itu kan rentan terpapar Covid-19. Oleh karena itu, kami minta agar BNPB bisa lebih selektif dalam menerima relawan dari luar (Glagaharjo). Relawan diharapkan di tes swab antigen terlebih dahulu sebelum masuk ke barak pengungsian," terang anggota dewan dari fraksi Golkar ini.
Diharapkan, desa Glagaharjo yang termasuk dalam zona hijau penularan Covid-19 tidak di kemudian hari berubah statusnya karena terjadi penularan Covid-19 di barak pengungsian, apalagi hingga menimbulkan klaster baru penularan Covid-19.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Jogja yang Meninggal Semakin Banyak, Begini Penjelasan Pemda DIY
"Jangan sampai karena banyak bantuan, terjadi penularan Covid-19 di barak pengungsian. Kami mengingatkan Pemkab Sleman dibantu oleh BNPB dan Kemensos agar penanganan pengungsi di barak pengungsian senantiasa menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19," sambungnya.
Sementara itu, Direktur Kesiapsiagaan Direktorat Bantuan Darurat BNPB Jarwansah mengatakan jika BNPB sudah menggelontorkan sejumlah bantuan kepada empat kabupaten yakni Kabupaten Sleman, Boyolali, Magelang, dan Klaten yang kemungkinan terdampak jika Gunung Merapi erupsi.
"Kami berikan bantuan masker sebanyak 50.000, masing-masing kabupaten juga sudah mendapatkan bantuan sebanyak Rp1 miliar. Lampu air garam masing-masing kabupaten mendapatkan 150," terangnya.
BNPB juga tidak akan menutup mata terhadap bantuan yang dibutuhkan oleh pemerintah kabupaten. Usulan bantuan dari empat kabupaten juga nantinya akan diproses oleh BNPB.
"Usulan dari pemerintah kabupaten terkait dengan kebutuhan di barak pengungsian akan kami proses. Bantuan tambahan swab antigen juga rencananya akan diberikan ke empat kabupaten sebanyak 20 ribu unit swab antigen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
PBB Sebut Israel Hanya Izinkan Kurang dari Sepertiga Bantuan Kemanusiaan Masuk ke Jalur Gaza
Advertisement
Targetkan 700 Ribu Kunjungan, Taman Pintar Hadirkan Zona Planetarium dan Dome Area
Advertisement
Berita Populer
- Warga Kota Jogja Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Indekos di Sewon Bantul
- BMKG Minta Warga DIY Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Akhir Tahun
- 100 Persen Hotel di Jogja Disebut Telah Menggunakan Air PDAM
- Mahasiswa KKN UAD Gelar Sosialisasi Literasi Digital di Kotagede
- Menteri ATR/BPN dan Muhammadiyah Komitmen Wujudkan Pertanahan Berkeadilan
Advertisement
Advertisement