Advertisement
Kebutuhan Layanan Critical Meningkat, Ini Strategi Penanganannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Rukmono Suswihanto mengatakan kondisi peningkatan kasus yang terjadi saat ini belum sampai tingkat membahayakan di mana tidak bisa memisahkan pasien Covid dan tidak Covid sehingga tidak bisa dikendalikan. Permasalahan yang disoroti Rukmono justru kebutuhan pelayanan critical yang meningkat.
"Permasalahan lain yang kita hadapi adalah ternyata kebutuhan di RS mulai meningkat yang membutuhkan pelayanan critical. Pelayanan critical tidak selalu terkait ventilator. Memang ventilator masih menjadi kebutuhan, tetapi pasien critical itu tidak semata-mata ventilator tetapi bagaimana pasien-pasien yang mengalami komplikasi Covid itu semakin meningkat," terang Rukmono, Minggu (29/11/2020).
Advertisement
BACA JUGA : Ketersediaan Bed Sudah Tipis, Rumah Sakit Rujukan Covid
Lebih lanjut, Rukmono mengatakan ternyata dukungan ventilasi tidak begitu bermakna untuk ventilator. Kematian pasien Covid itu tidak semata-mata ada permasalahan di parunya, tetapi masalah-masalah lain yang menyulitkan penanganan. "Jadi kalau pasien sudah butuh ke ventilator biasanya meninggal. Sekarang paling penting yang HNFC itu kita memberikan tekanan oksigen tanpa ventilator itu yang sekarang dibutuhkan," tambahnya.
Strategi yang dilakukan Atasi pelonjakan menurut Rukmono dengan kolaborasi memperkuat komunikasi antar rumah sakit. Memang ada beberapa hal yang Rukmono cermati, ternyata apa yang didefinisikan sebagai kebutuhan ruangan critical itu kadang-kadang definisi dalam praktiknya mungkin masuk ruangan non-critical.
"Kami melihat masih ada rumah sakit yang merawat pasien pasien asimptomatik ternyata ada kebutuhan ada kelompok masyarakat tertentu yang membutuhkan itu juga," ungkapnya.
BACA JUGA : Kasus Terus Melonjak, Bed RS untuk Pasien Covid-19 yang
Oleh karena itu menurut Rukmono perlu penajaman kembali kasus-kasus mana yang sebaiknya tidak perlu di rawat rumah sakit ini maupun yang perlu di bawa rumah sakit. Rukmono menyebut saat ini problem yang penting bagaimana bisa menggalang SDM untuk memperoleh bantuan tenaga. Beberapa bantuan tenaga yang ada tidak bisa menangani pasien Covid-19 critical.
"Problematika peningkatan kasus itu bukan tempatnya, tetapi 4S [Space, Stafing, Supply, System]. Space kita cukup, stafing problem SDM. Perbekalan obat-obatan, APD, Supply kita cukup. System itu perlu diperbaiki," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- PENINGKATAN KAPASITAS SDM WISATA: Dispar DIY Gelar Pelatihan Penyelenggaraan Event
- Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
- 576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024
- DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement