Advertisement

Kebutuhan Layanan Critical Meningkat, Ini Strategi Penanganannya

Catur Dwi Janati
Senin, 30 November 2020 - 09:27 WIB
Sunartono
Kebutuhan Layanan Critical Meningkat, Ini Strategi Penanganannya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Rukmono Suswihanto mengatakan kondisi peningkatan kasus yang terjadi saat ini belum sampai tingkat membahayakan di mana tidak bisa memisahkan pasien Covid dan tidak Covid sehingga tidak bisa dikendalikan. Permasalahan yang disoroti Rukmono justru kebutuhan pelayanan critical yang meningkat.

"Permasalahan lain yang kita hadapi adalah ternyata kebutuhan di RS mulai meningkat yang membutuhkan pelayanan critical. Pelayanan critical tidak selalu terkait ventilator. Memang ventilator masih menjadi kebutuhan, tetapi pasien critical itu tidak semata-mata ventilator tetapi bagaimana pasien-pasien yang mengalami komplikasi Covid itu semakin meningkat," terang Rukmono, Minggu (29/11/2020).

Advertisement

BACA JUGA : Ketersediaan Bed Sudah Tipis, Rumah Sakit Rujukan Covid 

Lebih lanjut, Rukmono mengatakan ternyata dukungan ventilasi tidak begitu bermakna untuk ventilator. Kematian pasien Covid itu tidak semata-mata ada permasalahan di parunya, tetapi masalah-masalah lain yang menyulitkan penanganan. "Jadi kalau pasien sudah butuh ke ventilator biasanya meninggal. Sekarang paling penting yang HNFC itu kita memberikan tekanan oksigen tanpa ventilator itu yang sekarang dibutuhkan," tambahnya.

Strategi yang dilakukan Atasi pelonjakan menurut Rukmono dengan kolaborasi memperkuat komunikasi antar rumah sakit. Memang ada beberapa hal yang Rukmono cermati, ternyata apa yang didefinisikan sebagai kebutuhan ruangan critical itu kadang-kadang definisi dalam praktiknya mungkin masuk ruangan non-critical.

"Kami melihat masih ada rumah sakit yang merawat pasien pasien asimptomatik ternyata ada kebutuhan ada kelompok masyarakat tertentu yang membutuhkan itu juga," ungkapnya.

BACA JUGA : Kasus Terus Melonjak, Bed RS untuk Pasien Covid-19 yang

Oleh karena itu menurut Rukmono perlu penajaman kembali kasus-kasus mana yang sebaiknya tidak perlu di rawat rumah sakit ini maupun yang perlu di bawa rumah sakit. Rukmono menyebut saat ini problem yang penting bagaimana bisa menggalang SDM untuk memperoleh bantuan tenaga. Beberapa bantuan tenaga yang ada tidak bisa menangani pasien Covid-19 critical.

"Problematika peningkatan kasus itu bukan tempatnya, tetapi 4S [Space, Stafing, Supply, System].  Space kita cukup, stafing problem SDM. Perbekalan obat-obatan, APD, Supply kita cukup. System itu perlu diperbaiki," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement