Advertisement
CCTV dan Panel Surya di Puncak Merapi Rusak, Perbaikan Tunggu Aktivitas Normal
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan jika kamera CCTV yang berfungsi sebagai pemantau aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di puncak berada dalam kondisi rusak. Terlebih, pemantauan melalui kamera CCTV dinilai oleh BPPTKG tidak terlalu optimal.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan jika rusaknya kamera CCTV yang dimiliki oleh BPPTKG dan berlokasi di sekitar kawasan puncak Gunung Merapi sudah terjadi sejak lama. Lontaran material Gunung Merapi yang menjadi penyebab utama kerusakan kamera.
Advertisement
"Sehingga pantauan kondisi puncak Merapi tak bisa rutin harian. Tak hanya kamera, lontaran material juga merusak panel tenaga surya. Kamera CCTV rusak karena erupsi beberapa waktu lalu. Lokasinya memang cukup dekat dengan kawah sehingga potensi terkena lontaran material Gunung Merapi cukup tinggi," ujar Hanik pada Senin (14/12/2020).
Baca juga: Bunderan UGM-GSP Lurus ke Gunung Merapi, Apakah UGM Masuk Sumbu Filosofis Yogyakarta?
Perbaikan kamera CCTV sendiri tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat. Pasalnya, aktivitas vulkanik yang masih tinggi menyebabkan perbaikan tidak bisa dilakukan. Selain riskan akan kembali rusak, faktor keselamatan juga menjadi musabab BPPTKG tidak segera melakukan perbaikan kamera.
"Tidak terlalu urgen untuk segera dipasang kembali. Kalau pasang (CCTV) lagi, sangat riskan karena aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih fluktuatif. Mungkin setelah erupsi akan baru pasang lagi," ungkap Hanik.
Sementara itu, pemasangan kamera CCTV baru sendiri akan dilakukan jika aktivitas vulkanik Gunung Merapi sudah mengalami penurunan yang signifikan. Pemasangan kamera pemantau sendiri ditargetkan pasca erupsi baru dari Gunung Merapi.
Baca juga: Longsor Timpa 2 Rumah di Piyungan
"Tepatnya, menunggu perkembangan kegiatan vulkanik terbaru Gunung Merapi," imbuhnya.
Disinggung mengenai metode pengamatan Gunung Merapi, Hanik menyampaikan jika BPPTKG sendiri melakukan pemantauan Merapi dengan menggunakan pesawat tak berawak atau drone.
"Selain itu, kami melakukan pengamatan melalui citra pengamatan satelit. Ditambah masih ada CCTV milik PGM yang mengelilingi Merapi. Data ini sudah cukup memantau secara aktual. Pemantauan dengan drone dan satelit sudah cukup melihat kondisi morfologi Merapi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Ini Tantangan Mendesak UMKM Jogja untuk Naik Kelas
- KPU Jogja Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pilkada 2024, Hadiah Rp18 Juta
- Jadwal Donor dan Stok Darah di Jogja, Selasa 7 Mei 2024
- Alasan Manajemen PSIM Percayakan Seto Sebagai Pelatih Kepala Laskar Mataram
- Dua Pekerja Bangunan di Jogja Tertimpa Cor Beton, Satu Tewas
Advertisement
Advertisement