Advertisement

Punya Kartu Tani, Petani di Bantul Mengeluh Tak Bisa Beli Pupuk Bersubsidi

Jumali
Selasa, 05 Januari 2021 - 12:17 WIB
Sunartono
Punya Kartu Tani, Petani di Bantul Mengeluh Tak Bisa Beli Pupuk Bersubsidi Pupuk bersubsidi - Ilustrasi/JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Sejumlah petani di Bantul mengeluh karena tidak bisa membeli pupuk bersubsidi. Padahal, para petani tersebut telah mengantongi kartu tani.

Ketua Gapoktan Sedyo Manunggal, Carikan, Mulyosari, Bambanglipuro, Wahono mengatakan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dialami beberapa waktu terakhir. Saat itu, dirinya yang mengantongi kartu tani dan menunjukkan buku rekening tetap gagal mendapatkan pupuk bersubsidi.

Advertisement

“Pupuk bersubsidinya ada. Tapi, saya tidak bisa membeli pupuk tersebut. Karena kartu tani dan bukti saldo di buku rekening belum bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi,” katanya, Selasa (5/1/2021).

BACA JUGA : Penerima Pupuk Subsidi Wajib Punya Kartu Tani, Ini Imbauan

Padahal, keberadaan pupuk sangat penting, mengingat usia tanaman padi sudah mencapai usia satu bulan. Jika terlambat diberi pupuk, gagal panen bakal mengancam dirinya dan petani lainnya.

“Tidak hanya saya. Di kelompok tani saya ada 61 anggota yang mendapatkan kartu tani, dan mereka juga kesulitan untuk bisa membeli pupuk bersubsidi melalui toko pupuk yang telah ditunjuk,” lanjut Wahono.

Sementara jika petani harus membeli pupuk nonsubsidi, maka kerugian bakal menimpa petani. Sebab, harga pupuk nonsubsidi jauh lebih mahal daripada pupuk subsidi.

Semisal, untuk Urea, harga subsidi adalah Rp2.500 perkilogram, sedangkan nonsubsidi Rp6.000 perkilogram, Ponska subsidi hanya Rp1.700 perkilogram, untuk non subsidi Rp4.000 perkilogram.  “Untuk itu jika dipaksakan pasti kami rugi. Belum biaya untuk lainnya,” ungkapnya.

BACA JUGA : Sistem Baru Penebusan Pupuk Bersubsidi Disebut Lebih

Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah, Srigading, Sanden, Suroto mengatakan, tak ada alasan bagi toko pupuk untuk tidak melayani pemilik kartu tani yang akan membeli pupuk bersubsidi. Sebab, petani tersebut bisa menunjukkan  kartu tani dan dibuku rekening terdapat uang simpanan serta telah muncul kuota pupuk bersubsidi.

Ia menilai, persoalan yang menyebabkan toko pupuk menolak petani karena ketika kartu tani  digesek tidak muncul kuota pupuk. Adapun kuota pupuk bagi pemegang kartu tani berbeda-beda disesuaikan dengan luasan lahan yang ditanami dan jenis tanaman.

“Bisa karena rekening kartu tani belum diisi uangnya oleh pemiliknya,” paparnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement