Advertisement
Punya Kartu Tani, Petani di Bantul Mengeluh Tak Bisa Beli Pupuk Bersubsidi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Sejumlah petani di Bantul mengeluh karena tidak bisa membeli pupuk bersubsidi. Padahal, para petani tersebut telah mengantongi kartu tani.
Ketua Gapoktan Sedyo Manunggal, Carikan, Mulyosari, Bambanglipuro, Wahono mengatakan kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi dialami beberapa waktu terakhir. Saat itu, dirinya yang mengantongi kartu tani dan menunjukkan buku rekening tetap gagal mendapatkan pupuk bersubsidi.
Advertisement
“Pupuk bersubsidinya ada. Tapi, saya tidak bisa membeli pupuk tersebut. Karena kartu tani dan bukti saldo di buku rekening belum bisa digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi,” katanya, Selasa (5/1/2021).
BACA JUGA : Penerima Pupuk Subsidi Wajib Punya Kartu Tani, Ini Imbauan
Padahal, keberadaan pupuk sangat penting, mengingat usia tanaman padi sudah mencapai usia satu bulan. Jika terlambat diberi pupuk, gagal panen bakal mengancam dirinya dan petani lainnya.
“Tidak hanya saya. Di kelompok tani saya ada 61 anggota yang mendapatkan kartu tani, dan mereka juga kesulitan untuk bisa membeli pupuk bersubsidi melalui toko pupuk yang telah ditunjuk,” lanjut Wahono.
Sementara jika petani harus membeli pupuk nonsubsidi, maka kerugian bakal menimpa petani. Sebab, harga pupuk nonsubsidi jauh lebih mahal daripada pupuk subsidi.
Semisal, untuk Urea, harga subsidi adalah Rp2.500 perkilogram, sedangkan nonsubsidi Rp6.000 perkilogram, Ponska subsidi hanya Rp1.700 perkilogram, untuk non subsidi Rp4.000 perkilogram. “Untuk itu jika dipaksakan pasti kami rugi. Belum biaya untuk lainnya,” ungkapnya.
BACA JUGA : Sistem Baru Penebusan Pupuk Bersubsidi Disebut Lebih
Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah, Srigading, Sanden, Suroto mengatakan, tak ada alasan bagi toko pupuk untuk tidak melayani pemilik kartu tani yang akan membeli pupuk bersubsidi. Sebab, petani tersebut bisa menunjukkan kartu tani dan dibuku rekening terdapat uang simpanan serta telah muncul kuota pupuk bersubsidi.
Ia menilai, persoalan yang menyebabkan toko pupuk menolak petani karena ketika kartu tani digesek tidak muncul kuota pupuk. Adapun kuota pupuk bagi pemegang kartu tani berbeda-beda disesuaikan dengan luasan lahan yang ditanami dan jenis tanaman.
“Bisa karena rekening kartu tani belum diisi uangnya oleh pemiliknya,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Punya Inovasi 5 Klaster, Rejowinangun Masuk Lima Besar Kelurahan Terbaik Se-Kota Jogja
- AHY Menegaskan Tidak Akan Ada Lagi Asal Menggusur di IKN
- Stok Darah dan Jadwal Donor Darah di Wilayah DIY Jumat 26 April 2024
- Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin
- Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Advertisement