Advertisement

Letusan Merapi ke Arah Barat, Warga Pakem Mulai Mengungsi

Hafit Yudi Suprobo
Kamis, 21 Januari 2021 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Letusan Merapi ke Arah Barat, Warga Pakem Mulai Mengungsi Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Perubahan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi ke arah barat daya, memaksa sejumlah warga Padukuhan Turgo RT 03 dan RT 04 Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem mulai mengungsi.

Pengungsian warga terjadi sejak Rabu (20/1/2021) malam. Tercatat puluhan orang warga, saat ini menempati barak pengungsian sementara di SD Sanjaya Tritis Turgo Purwobinangun. Mereka yang memilih untuk mengungsi merupakan kelompok rentan seperti lansia, anak-anak dan kalangan perempuan.

Advertisement

Terkait hal itu, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Makwan membenarkan adanya warga Turgo yang memilih untuk mengungsi ke barak sementara. "Pergerakan warga yang mengungsi terjadi sejak Rabu malam kemarin," kata Makwan dikonfirmasi Harianjogja.com, Kamis (21/1/2021).

BACA JUGA: Ini Penyebab RS di Sleman Tak Bisa Maksimal Tambah Bed untuk Pasien Covid-19

Berdasarkan data sementara, jumlah warga Turgo yang mengungsi tercatat 47 jiwa. Mereka berasal dari 24 KK terdiri dari 12 laki-laki, 28 perempuan dan empat anak. "Mereka mengungsi saat malam saja. Kalau siang mereka kembali ke rumah," ujar Makwan.

Babinsa Purwobinangun Pakem Serma Tukidi mengatakan proses evakuasi warga didampingi oleh petugas, BPBD dan relawan kebencanaan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan. Relawan kebencaan juga membantu warga yang kembali ke rumah masing-masing saat siang. Begitu juga saat kembali ke barak pengungsian sementara jelang malam.

"Hari ini kami bersama-sama warga antar untuk kembali ke rumah masing-masing untuk mencari makan hewan peliharaan dan melihat kondisi rumah. Agar tidak jenuh, pengungsi diberi kegiatan senam [untuk ibu-ibu] dan juga berbagai permainan [untuk anak-anak]," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement