Advertisement
Meski Pandemi Gunungkidul Optimistis Raih Rp18 Miliar dari Retribusi Wisata
Kondisi Pantai Baron, Gunungkidul, Sabtu (11/8/2018). - Istimewa
Advertisement
Harianjogja.com, WONOSARI – Dinas Pariwisata Gunungkidul tahun ini menargetkan pendapatan dari penarikan retribusi wisata sebanyak Rp18 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan capaian PAD di 2020 sebanyak Rp14,31 miliar.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, pihaknya sudah menetapkan target untuk PAD dari sektor wisata sebanyak Rp18 miliar. Ia pun optimistis target ini bisa terlampaui di akhir tahun nanti.
Advertisement
BACA JUGA : Mulai 15 Agustus, Penarikan Retribusi Kawasan Wisata
Menurut dia, keyakinan tersebut tidak lepas dari capaian pendapatan di 2020. Meski terjadi pandemi corona, kunjungan wisatawan masih bisa diandalkan karena bisa memenuhi target yang dicanangkan. “Target kami hanya Rp13,9 miliar di 2020. Tapi, realisasinya mencapai Rp14,3 miliar,” kata Hary kepada wartawan, Rabu (27/1/2021).
Naiknya target pendapatan juga sejalan dengan jumlah kunjungan wisatawan. Untuk tahun ini, dinas pariwisata menargetkan kunjungan sebanyak 2.437.662 pengunjung. “Angka ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah kunjungan di 2020 sebanyak 1.853.223 pengunjung,” ungkapnya.
Hary menegaskan, untuk penyelenggaraan wisata di masa pandemi ini sangat memperhatikan protokol kesehatan. Selain pengecekan suhu tubuh saat masuk area wisata, pengunjung juga diwajibkan memakai masker. “Kami juga menyediakan fasilitas cuci tangan bagi para pengunjung,” katanya.
BACA JUGA : Hindari Bayar Retribusi, Wisatawan Datang Dini Hari
Guna mengurangi adanya kerumuman di destinasi wisata, sejak dilakukan uji coba pembukaan wisata pada Juni 2020 lalu, ada pembatasan jumlah pengunjung. Setiap harinya jumlah pengunjung dibatasi 50% dari kapasitas pengujung di waktu normal. “Pembatasan sebagai upaya memberikan jarak kepada para pengunjung sehingga tidak terjadi kerumunan,” katanya.
Tiket Elektronik
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul. Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan PAD dari sektor kepariwisataan. Salah satunya dengan menerapkan tiket elektronik di kawasan wisata pantai.
Meski baru tersedia di Tempat Penarikan Retribusi (TPR) Baron, inovasi ini diharapkan dapat memaksimalkan perolehan pendapatan. Pasalnya, dengan tiket elektronik bisa mencegah terjadinya kebocoran retribusi.
BACA JUGA : Masih Terjadi, Ini Modus Kebocoran Retribusi Masuk Pantai
“Dengan pemanfaatan teknologi ini, layanan juga semakin meningkat karena berlangsung dengan mudah dan cepat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Anggaran Rehabilitasi Sekolah Sleman 2026 Dipangkas Rp65 Miliar
- Aster Kasau Tinjau SPPG Lanud Adisutjipto, Tekankan Higienitas Gizi
- Pemda DIY Dukung Pembentukan Kanwil KemenHAM
- Terlengkap, Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025
- Bupati Gunungkidul Ajak Warga untuk Aktif Dalam Mitigasi Kebencanaan
Advertisement
Advertisement




