Advertisement

Kasus Covid-19 Melonjak, 13 Kapanewon di Sleman Zona Merah

Abdul Hamied Razak
Selasa, 30 Maret 2021 - 20:37 WIB
Sunartono
Kasus Covid-19 Melonjak, 13 Kapanewon di Sleman Zona Merah Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Tingkat penularan Covid-19 di wilayah Sleman terus mengalami peningkatan. Masyarakat diminta untuk tidak abai menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan update peta epidemiologi Covid-19 di Kabupaten Sleman per tanggal 27 Maret 2021, terjadi peningkatan kasus Covid-19. Dalam peta zonasi ini tergambar jelas masih terjadi penularan di sebagian besar wilayah Sleman.

Advertisement

Saat ini, kapanewon yang masuk zona merah meningkat drastis menjadi 13 kapanewon. Masing-masing Kapanewon Minggir, Moyudan, Godean, Seyegan, Tempel, Sleman, Mlati, Turi, Ngaglik, Depok, Ngemplak, Pakem, dan Berbah.

BACA JUGA : Zona Merah Covid-19 di Sleman Kembali Membara

Kapanewon yang masuk zona oranye bertambah menjadi tiga kapanewon mencakup Kapanewon Cangkringan, Kalasan, dan Prambanan. Dan hanya ada satu kapanewon dengan status zona kuning, yakni Kapanewon Gamping.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan pemerintah terus mendorong dan mengharapkan agar masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Terutama dalam konteks kebijakan terbaru PPKM berbasis Mikro. Sebab sampai saat ini tidak ada kapanewon dengan zona hijau di Sleman," katanya, Selasa (30/3/2021).

Adapun regulasi pendukung yang lain berupa Perbup Nomor 37.1 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019. Pelanggaran terhadap peraturan ini dapat dikenakan sanksi.

BACA JUGA : Seluruh Daerah di Jogja Saat Ini Berstatus Zona Merah

"Masyarakat kami minta disiplin menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) protokol kesehatan pencegahan Covid-19 terutama dengan Cita Mas Jajar atau 3 M itu," katanya.

Menurutnya, penambahan kasus baru terjadi tidak lepas dari tracing massif yang dilalukan Dinkes Sleman. Sejak 1 Maret lalu, Dinkes memiliki tenaga contact tracer tambahan di mana setiap puskesmas rata-rata memiliki lima tenaga contact tracer untuk membantu Puskesmas melakukan tracing sesuai ketentuan baru dari Kemenkes.

Data teranyar menyebutkan, kasus baru covid-19 per Selasa (30/3) bertambah 122 kasus, kasus sembuh 93 kasus dan 1 kasus meninggal dunia. Tambahan kasus baru ini menambah jumlah total kasus terkonfirmasi positif sebanyak 11.945 kasus, sembuh 10.586 kasus dan meninggal sebanyak 326 kasus.

BACA JUGA : Berawal Takziah, 44 Warga di Sleman Positif Covid-19

Di tingkat nasional, angka penularan harian covid-19 di Sleman termasuk Rt (median) mencapai 1.28 jauh di atas angka rata-rata nasional 0.88. Kasus aktif mencapai 9.12, dengan tingkat kematian 2.67 dengan tingkat kesembuahan pasien covid di Sleman 88.20.

Menurut Joko, penambahan zona merah terjadi lebih disebabkan karena masyarakat mulai longgar menerapkan protokol kesehatan. Dia menepis dugaan adanya warga yang sudah divaksin Covid-19, terpapar virus Corona itu.

"Kasus baru tidak terkait dengan vaksinasi. Tapi kalau terkait kendor lagi protokol kesehatannya bisa jadi iya. Sebab tidak ada laporan yang positif terpapar setelah divaksin pertama," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik LHKPN 2 Pejabat Pemilik Kripto Miliaran Rupiah

News
| Rabu, 24 April 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement