Advertisement

Sarkemfest, Menyapa Rasa dan Menggapai Martabat demi Citra Baik Sarkem

Sirojul Khafid
Sabtu, 03 April 2021 - 17:47 WIB
Galih Eko Kurniawan
Sarkemfest, Menyapa Rasa dan Menggapai Martabat demi Citra Baik Sarkem Wakil Wali Kota Jogja Heroe Purwadi menabuh drum dalam acara pembukaan Sarkem Festival di Loko Cafe, Sabtu (3/4/2021). - Harian Jogja - Sirojul Khafid

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata Kota Jogja bekerja sama dengan warga Pasar Kembang (Sarkem) menggelar Sarkem Festival (Sarkemfest).

Ada beberapa sajian seperti seni musik, tari, kirab Bregodo Sarkem, barongsai, fashion show, pameran mural, pameran seni rupa, tausiah, pameran produk usaha kecil menengah, dan lainnya.

Advertisement

Ketua Panitia Sarkem Festival, Arif Effendi, menuturkan acara yang berlangsung tujuh hari selama 3-9 April 2021 ini tersaji secara daring dan luring. Hal ini untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan (prokes).

Dengan mengusung tema Menyapa Rasa Menggapai Martabat, Arif berharap festival ini bisa mengubah citra Sarkem menjadi lebih baik.

Festival yang telah berlangsung sejak 2017 ini menjadi kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam menguatkan potensi wisata yang ada di Sarkem.

“Yang mengandalkan masyarakat dalam penyelenggaraannya, bahu membahu memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran,” kata Arif dalam pembukaan Sarkem Festival 2021 di Loko Cafe, Jogja, Sabtu (3/4/2021).

Apabila mengingat sedikit ke belakang, Sarkem telah ramai dan menjadi perhatian publik sejak zaman kolonial Belanda. Sekitar 1884, pembangunan dan pengembangan sarana transportasi berupa rel kereta api lekat kaitannya dengan wilayah Sarkem. Dengan nama wilayah Balokan, tempat ini mempunyai peran vital sebagai pusat penyimpanan material pembangunan.

Dengan adanya sarana transportasi menuju dan keluar dari Kota Jogja, mobilitas masyarakat semakin ramai. Penumpang juga semakin mendapat kemudahan dalam bepergian menuju Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Cianjur, Cilacap, sampai ke Surabaya.

Tidak hanya ramai dengan mobilitas penumpang, daerah Balokan juga banyak pedagang yang menjajakan bunga (atau dalam bahasa Jawa bernama kembang). Dari hal inilah kemudian kawasan ini mendapat julukan Sarkem alias Pasar Kembang.

Keramaian Sarkem semakin berkembang sampai saat ini, mengingat kawasan sekitarnya seperti Malioboro juga menjadi ikon Kota Jogja. Namun keadaan, itu kini mendapat tantangan dengan adanya pandemi.

Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Purwadi, mengatakan Sarkem Festival merupakan upaya untuk membangkitkan kembali geliat pariwisata Jogja.

“Perlu ada atraksi yang harus dilakukan, terutama untuk menjaga roh Malioboro, dengan kampung yang ada di sekitarnya penuh dengan potensi seni dan budaya. Yang penting dan perlu adalah adaptasi,” kata Heroe yang datang dalam acara pembukaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement