Advertisement
Sarkemfest, Menyapa Rasa dan Menggapai Martabat demi Citra Baik Sarkem
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Pariwisata Kota Jogja bekerja sama dengan warga Pasar Kembang (Sarkem) menggelar Sarkem Festival (Sarkemfest).
Ada beberapa sajian seperti seni musik, tari, kirab Bregodo Sarkem, barongsai, fashion show, pameran mural, pameran seni rupa, tausiah, pameran produk usaha kecil menengah, dan lainnya.
Advertisement
Ketua Panitia Sarkem Festival, Arif Effendi, menuturkan acara yang berlangsung tujuh hari selama 3-9 April 2021 ini tersaji secara daring dan luring. Hal ini untuk tetap mengutamakan protokol kesehatan (prokes).
Dengan mengusung tema Menyapa Rasa Menggapai Martabat, Arif berharap festival ini bisa mengubah citra Sarkem menjadi lebih baik.
Festival yang telah berlangsung sejak 2017 ini menjadi kolaborasi masyarakat dan pemerintah dalam menguatkan potensi wisata yang ada di Sarkem.
“Yang mengandalkan masyarakat dalam penyelenggaraannya, bahu membahu memberikan sumbangan tenaga dan pemikiran,” kata Arif dalam pembukaan Sarkem Festival 2021 di Loko Cafe, Jogja, Sabtu (3/4/2021).
Apabila mengingat sedikit ke belakang, Sarkem telah ramai dan menjadi perhatian publik sejak zaman kolonial Belanda. Sekitar 1884, pembangunan dan pengembangan sarana transportasi berupa rel kereta api lekat kaitannya dengan wilayah Sarkem. Dengan nama wilayah Balokan, tempat ini mempunyai peran vital sebagai pusat penyimpanan material pembangunan.
Dengan adanya sarana transportasi menuju dan keluar dari Kota Jogja, mobilitas masyarakat semakin ramai. Penumpang juga semakin mendapat kemudahan dalam bepergian menuju Batavia (Jakarta), Buitenzorg (Bogor), Cianjur, Cilacap, sampai ke Surabaya.
Tidak hanya ramai dengan mobilitas penumpang, daerah Balokan juga banyak pedagang yang menjajakan bunga (atau dalam bahasa Jawa bernama kembang). Dari hal inilah kemudian kawasan ini mendapat julukan Sarkem alias Pasar Kembang.
Keramaian Sarkem semakin berkembang sampai saat ini, mengingat kawasan sekitarnya seperti Malioboro juga menjadi ikon Kota Jogja. Namun keadaan, itu kini mendapat tantangan dengan adanya pandemi.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Purwadi, mengatakan Sarkem Festival merupakan upaya untuk membangkitkan kembali geliat pariwisata Jogja.
“Perlu ada atraksi yang harus dilakukan, terutama untuk menjaga roh Malioboro, dengan kampung yang ada di sekitarnya penuh dengan potensi seni dan budaya. Yang penting dan perlu adalah adaptasi,” kata Heroe yang datang dalam acara pembukaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Menjamurnya Kedai Kopi, Berkah bagi Perajin Gula Aren di Banyubiru Semarang
- Sambangi Kandang Madura Malam Ini, PSS Sleman Usung Misi Menjauh dari Degradasi
- Gedung Hubdam Kodam IV Diponegoro Semarang Terbakar, Ini Total Kerugian
- Kisah Sukses Umbul Pelem Klaten, dari Ladang Cenil sampai Jadi Wisata Favorit
Berita Pilihan
Advertisement
Suplemen Diet Jepang Akibatkan 100 Orang Dirawat dan Lima Orang Meninggal
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 29 Maret 2024
- Jadwal Terbaru KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024
- Perayaan Paskah 2024, Tim Jibom Polda DIY Melakukan Sterilisasi Sejumlah Gereja di Jogja
Advertisement
Advertisement