Advertisement

Vaksinasi Lansia di Jogja Belum Maksimal, Ini Kendalanya

Newswire
Jum'at, 09 April 2021 - 15:07 WIB
Bhekti Suryani
Vaksinasi Lansia di Jogja Belum Maksimal, Ini Kendalanya Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, saat ditemui wartawwan di kompleks Kantor Gubernur DIY, Selasa (5/1/2021)-Harian Jogja - Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Vaksinasi lansia di DIY diakui masih belum maksimal.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) menyatakan masih terus memaksimalkan program vaksinasi Covid-19 untuk kelompok masyarakat lanjut usia (lansia) walaupun tidak dipungkiri terdapat beberapa kendala yang membuat pelaksanaannya belum begitu maksimal.

Advertisement

Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan, ada beberapa faktor yang mempengaruhi lambannya vaksinasi lansia di DIY, yakni mulai dari aturan atau pedoman pelaksanaan vaksinasi hingga kondisi lansia itu sendiri.

BACA JUGA: Pemerintah Hanya Akan Rekrut 722.487 CPNS dan PPPK Tahun 2021, Ini Rinciannya

"Seharusnya menurut pedoman, lansia itu [melakukan vaksinasi] di fasyankes karena komorbid yang kita khawatirkan usia fisiknya gitu. Cuma untuk mempercepat itu maka kita lakukan massal," ujar Pembajun, kepada awak media, Jumat (9/4/2021).

Lebih lanjut, Pembajun menyebutkan, lansia yang harus melakukan kegiatan vaksinasi Covid-19 di fasyankes tentu tidak bisa sendirian. Perlu ada pendamping untuk membantu hingga lansia yang bersangkutan mendapatkan vaksin.

Selain fasyankes, kata Pembajun, pada evaluasi secara nasional diketahui bahwa lansia juga enggan untuk meninggalkan rumahnya. Disebabkan kondisi pandemi yang masih terus berlangsung saat ini.

Banyak pertimbangan yang mendasari keputusan para lansia tidak ingin keluar rumah. Mulai dari jarak rumah sakit yang cukup jauh, akses menuju lokasi vaksinasi yang tidak mudah dan lain sebagainya.

"Kendala lainnya adalah komorbid. Jadi yang kita temui memang [banyak lansia menderita] hipertensi, diabetes, hingga jantung. Hari Rabu lalu lansia cukup banyak datang ke konsulen masalah jantung," ungkapnya.

Kendati banyak kendala yang muncul, Pembajun memastikan tetap akan berupaya untuk memaksimalkan vaksinasi bagi lansia. Salah satunya dengan mencoba mengikutsertakan lansia ke dalam vaksinasi massal.

"Upaya mempercepat [vaksinasi bagi lansia] ini dengan massal. Ya karena dawuh [perintah] Pak Menkes lansia tetap prioritas. Kita coba untuk membantu," ucapnya.

Berdasarkan data yang masuk hingga tanggal 7 April 2021 kemarin, penerimaan vaksin untuk lansia sudah mengamali peningkatan. Tercatat dosis pertama sebesar 12,82 persen dan untuk dosis keduanya 1,34 persen.

"Lansia sasaran berjalan atau yang sudah registrasi itu 593.892 orang, untuk yang sudah mendapat vaksin dosis pertama 37.864 dan dosis kedua 3.956 orang," tandasnya.

Terkait ketersediaan vaksin di DIY, Pembajun mengatakan telah mendapat lagi sekitar 12.100 vial. Artinya vaksin Covid-19 itu dapat digunakan untuk sebanyak 120.000 sasaran.

"Tapi memang ini hanya untuk 3 kabupaten kota, kecuali Kulonprogo dan Bantul. Kenapa? Karena sekali lagi sekarang vaksin itu sesuai dengan amanah Pak Menteri Kesehatan kita harus menyasar lansia. Prioritas kita lansia," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0

News
| Jum'at, 26 April 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement