Advertisement

Bantul Kesulitan Deteksi Wisatawan dari Luar DIY

Jumali
Senin, 17 Mei 2021 - 15:27 WIB
Budi Cahyana
Bantul Kesulitan Deteksi Wisatawan dari Luar DIY Petugas memberikan arahan kepada pengunjung di Pantai Parangtritis, Minggu (14/2/2021). - Harian Jogja/Jumali

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Pemkab Bantul kesulitan mendeteksi wisatawan dari luar DIY yang masuk ke Bantul pada libur Lebaran 2021.

"Petugas belum punya alat dan mekanisme untuk mendeteksi wisatawan dari luar DIY yang masuk. Secara teknis, kami kesulitan mendeteksi mereka dari mana saja," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih ditemui di Kompleks Pemkab Bantul, Manding, Senin (17/5/2021).

Advertisement

Halim menambahkan sejauh ini petugas yang berjaga telah berusaha memastikan wisatawan yang berkunjung ke Bantul tidak akan membawa Covid-19 dan menyebabkan munculnya klaster baru.

"Nanti kami lihat perkembangan dulu. Yang pasti akan ada tindakan

jika muncul klaster baru di objek wisata. Apakah akan ada pembatasan pengunjung? skrining? Atau menutup objek wisata? Kami lihat perkembangannya," ucap Halim.

Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo mengatakan jawatannya akan berlaku tegas jika muncul klaster Covid-19 di objek wisata.

"Namun sampai saat ini kan belum ada. Memang selama ini banyak yang tak memperhatikan jarak dan protokol kesehatan, tapi kan tidak bisa diterapkan 100 persen di objek wisata," ucap Kwintarto.

Ketua Komisi D DPRD Bantul Enggar Suryo Jatmiko mengaku khawatir mengenai kemungkinan penularan Covid-19 sepekan hingga dua pekan usai libur Lebaran 2021. Politisi Gerindra ini memandang banyak wisatawan dari luar DIY yang masuk ke Bantul.

Di samping itu, banyak wisatawan tidak menerapkan protokol kesehatan, dengan tidak menjaga jarak dan tidak menggunakan masker.

Ketua Komisi B, DPRD Bantul Wildan Nafis menyatakan akan ada evaluasi untuk wisatawan luar DIY yang masuk ke Bantul. Politikus PAN ini menilai pembatasan kunjungan wisatawan di semua objek wisata harus dilakukan.

"Hal ini harus dilakukan dengan memerhartikan kemampuan petugas dalam penegakan protokol kesehatan," ucap Wildan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement