Advertisement
DIY Diguyur Hujan di Awal Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN-Meski sudah memasuki musim kemarau, hujan masih kerap mengguyur wilayah DIY dalam beberapa hari terakhir. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hal ini wajar terjadi dalam fase awal musim kemarau.
Kepala Kelompok Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Sleman, Etik Setyaningrum, menjelaskan dalam fase awal musim kemarau, masih ada potensi terjadinya hujan. Meski demikian, intensitas hujan pada masa ini tergolong dalam kategori ringan hingga sedang.
"Secara umum, iklim di sebagian besar wilayah DIY menjelang akhir bulan Mei ini sudah memasuki awal musim kemarau. Hasil monitoring menunjukkan sejak awal Mei, rata-rata curah hujan sudah dibawah 50 mm per dasarian," ujarnya, Minggu (30/5/2021).
Baca juga: Libur Hari Lahir Pancasila Berpotensi Menaikkan Kunjungan Wisata
Advertisement
Hujan yang terjadi di awal kemarau tidak merata, dengan didominasi di bagian utara dan tengah DIY. Hujan juga berlangsung dalam periode singkat. Potensi hujan masih akan muncul dalam beberapa hari ke depan karena tingkat kelembaban udara di sekitar wilayah DIY masih cukup tinggi, yakni 93%.
Potensi hujan dipengaruhi adanya pola angin pada bagian atas atmosfer DIY yang membentuk belokan, sehingga turut dapat membentuk awan. Meski demikian, akumulasi hujan diprediksi hanya dibawah 50 mm per dasarian.
Seperti diketahui, suatu daerah dikatakan memasuki masuk musim kemarau apabila curah hujan dalam periode satu dasarian berada dibawah 50 mm diikuti beberapa dasarian berikutnya secara konsisten. Seluruh wilayah DIY dipastikan sudah masuk awal musim kemarau pada akhir Mei ini.
Baca juga: Aniaya Pegawai Klub Malam, Seorang Anggota Polisi Dicopot dari Jabatanya
Awal kemarau dipengaruhi dinamika atmosfer seperti pola angin yang berasal dari timuran yakni monsoon Australia. Pada Juni mendatang, kondisi musim kemarau akan tetap berlanjut dengan tren yang meningkat hingga beberapa bulan ke depan. Puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi di pada Juli-Agustus 2021.
BMKG menghimbau masyarakat agar mulai mempersiapkan diri menghadapi musim kemarau, seperti mulai menghemat air, menjaga kesehatan dengan minum air yang cukup, dan mengurangi aktivitas di luar ruangan apabila tidak terlalu penting. “Para petani juga disarankan untuk mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai iklim kemarau agar tidak mengalami gagal panen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 25 April 2024, Giliran Sleman, Kota Jogja dan Kulonprogo
- Top 7 News Harianjogja.com Kamis 25 April 2024: Kasus Penggelapan Pajak hingga Sosialisasi Tol Jogja-YIA
- Program Transmigrasi, DIY Dapat Kuota 16 Kepala Keluarga
- Korban Apartemen Malioboro City Bakal Bergabung dengan Ratusan Orang untuk Aksi Hari Buruh
- Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
Advertisement
Advertisement