Advertisement

Hari Ini, Swab Massal untuk Warga Trimurti yang Menolak PCR Gagal

Jumali
Kamis, 03 Juni 2021 - 15:17 WIB
Budi Cahyana
Hari Ini, Swab Massal untuk Warga Trimurti yang Menolak PCR Gagal Ilustrasi - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Rencana swab PCR massal untuk warga Lopati, Trimurti, Srandakan, yang menghadiri pemakaman jenazah positif Covid-19 tanpa protokol kesehatan, Kamis (3/6/2021) batal digelar. Swab PCR massal akan digelar Sabtu (5/6/2021) mendatang.

“Enggak jadi. Kami jadwalkan ulang. Rencana Sabtu. Ini sesuai dengan rapat dengan Forkopim Kapanewon Srandakan dan juga mempertimbangan kondisi masyarakat di sana,” kata Penewu Srandakan, Anton Yuliyanto, Kamis (3/6).

Advertisement

BACA JUGA: Lansia Tertular Covid-19 Makin Banyak Usai Lebaran, Ini Penyebabnya

Anton mengungkapkan masyarakat di Lopati mempermasalahkan munculnya pemberitaan tentang pemakaman pasien Covid-19 pada Selasa (1/6/2021) tidak menggunakan standar protokol kesehatan.

“Bahkan sampai semalam, belum ada kesepakatan dari warga untuk mengikuti swab,” ujar Anton.

Anton mengungkapkan swab massal pada Sabtu (5/6/2021) akan efektif karena dilakukan lima hari setelah pemakaman.

“Nanti kami akan jemput bola. Mau tidak mau, mereka tetap harus swab. Teknisnya nanti mobil di salah satu rumah warga di Lopati, dan mereka kami panggil satu per satu,” ujar Anton.

Pihaknya akan agar mereka mau mengikuti swab.

Sementara Lurah Trimurti Agus Purwaka mengatakan berdasarkan penelusuran, ada 27 orang yang hadir dalam pemakaman.

“Jumlah itu bisa bertambah karena tracing yang terus dilakukan oleh satgas Covid-19 kalurahan dan kapanewon,” ujar Agus.

Beberapa warga ada yang melakukan isolasi mandiri, tetapi ada juga yang tidak.

BACA JUGA: Jokowi Diprediksi Wariskan Utang hingga Rp10.000 Triliun ke Presiden Terpilih 2024

Selain melakukan swab massal di Lopati, Pemerintah Kapanewon Srandakan juga menggelar swab massal kepada warga yang hadir dalam pemakaman pasien Covid-19 tanpa protokol kesehatan di Kampung Mayongan, Trimurti, akhir Mei lalu. 

Sebab, dari 27 orang yang hadir dalam pemakaman tersebut, hanya ada enam yang bersedia tes swab PCR di Puskesmas Srandakan, beberapa waktu lalu.

“Untuk Mayongan, sisa yang tidak hadir dalam tes swab akan kami swab Jumat [4/6/2021] besok. Kami akan jemput bola nantinya. Kalau untuk yang Mayongan ini lebih relatif mudah, karena secara sosial kultur sudah beda dengan yang Lopati,” kata Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KEK Batang Harus Jadi Jantung Ekonomi Nasional

News
| Jum'at, 11 Juli 2025, 22:47 WIB

Advertisement

alt

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025

Wisata
| Rabu, 09 Juli 2025, 14:02 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement