Advertisement

Kasus Covid-19 di Sleman Meledak, Sudah Saatnya Pemerintah Tegas

Abdul Hamied Razak
Rabu, 16 Juni 2021 - 20:47 WIB
Bhekti Suryani
Kasus Covid-19 di Sleman Meledak, Sudah Saatnya Pemerintah Tegas Kepala Dinkes Sleman Joko Hastaryo-Harian Jogja - Abdul Hamid Razak\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Penambahan kasus positif Covid-19 di Sleman memecahkan rekor. Dalam sehari, jumlah warga yang dilaporkan terpapar Covid-19 tercatat 257 kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman pun mendorong sudah saatnya Satgas bersikap tegas jika ada pelanggaran protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo mengatakan selain dari hasil pengembangan tracing dari klaster yang sudah ada, penambahan kasus terjadi dimungkinkan adanya klaster baru. "Ya selain trasing dari klaster yang sudah ada, sepertinya banyak klaster baru. Kami masih kesulitan untuk memilah-milah karena saking banyaknya kasus," kata Joko kepada Harianjogja.com, Rabu (16/6/2021).

Advertisement

Sekadar diketahui, selama Mei dan Juni bermuncul klaster-klaster Covid-19 di wilayah Sleman. Selain klaster takziah, pengajian, ada juga klaster komunitas masyarakat lainnya. Teranyar, klaster dari sejumlah padukuhan dan Lapas Narkotika Pakem.

BACA JUGA: Klaster Perkantoran Bermunculan di Kulonprogo

Secara umum, kata Joko, penambahan kasus di Sleman masih didominasi klaster warga. Hanya saja, Joko belum bisa memastikan ada kaitannya penambahan kasus dengan proses pelaksanaan pemilihan lurah yang akan digelar 22 Agustus mendatang.

Saat ini, proses pemilihan lurah masuk dalam tahap pendaftaran. Meski begitu, dikabarkan banyak kegiatan sosialisasi calon lurah yang diusung dengan mengumpulkan warga. Terkait hal itu, Joko menegaskan jika Dinkes belum bisa memastikan keterkaitan penularan virus Corona dengan kegiatan persiapan pelaksanaan Pemilihan Lurah tersebut.

"Tetapi untuk mengkaitkan dengan persiapan Pilur belum bisa dipastikan," ujar Joko.

Disinggung soal ketersediaan bed Covid-19, Joko belum bisa menyampaikan data. Pasalnya jika melihat update terakhir melalui aplikasi Siranap, masih banyak bed pasien Covid-19 di Sleman yang kosong. "Memang kalau melihat di aplikasi Siranap masih banyak bed yang kosong tapi realita di lapangan full semua," tandas Joko.

Terkait semakin melonjaknya kasus Covid-19 di Sleman, Joko meminta agar saatnya pelanggaran protokol kesehatan ditindak lebih tegas. Pasalnya penambahan jumlah kasus beberapa hari terakhir menjadi warning bagi semua pihak. "Menurut saya ini warning ya, harus direm. Saatnya lebih tegas bahkan keras (menindak pelanggaran prokes). Apa boleh buat," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement