Advertisement

Lonjakan Kasus Covid di DIY Diperkirakan Baru Turun 3 Bulan Lagi

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 25 Juni 2021 - 21:17 WIB
Budi Cahyana
Lonjakan Kasus Covid di DIY Diperkirakan Baru Turun 3 Bulan Lagi Ilustrasi - Antara/Galih Pradipta

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN - Pemerintah diminta mengubah kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19 akibat varian Delta virus Corona.  Penanganan Covid-19 melalui PPKM Mikro membutuhkan waktu lama. Paling cepat penularan Covid baru turun tiga bulan lagi.

Pendiri Laboratorium Statistik Terapan RoomStat, Budhi Handoyo Nugroho, mengatakan untuk menghadapi varian delta kebijakan yang cocok diterapkan adalah lockdown. Sebab sudah ada contoh keberhasilan dalam pengendalian untuk secara cepat menurunkan angka penularan. 

Advertisement

Pernyataan Budhi didasarkan pada data-data lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi sebelumnya. Hasil dari monitoring data yang dilakukan, kebijakan PPKM memang menurunkan angka penularan, tetapi kurang maksimal.

"Saat periode November 2020 - Maret 2021, Sleman membutuhkan 100 hari, Bantul (102 hari), Kota Jogja (103 hari), Gunungkidul (105 hari), Kulonprogo (118 hari). DIY membutuh 116 hari, Pulau Jawa 107 hari, Indonesia 104 hari untuk menekan kasus," paparnya, Jumat (25/6/2021).

Budhi menjelaskan lonjakan kasus sudah berjalan rata-rata 29 hari dari data tersebut. Jika menggunakan histori lamanya waktu penularan menuju taraf melandai, maka dibutuhkan rata-rata 78 hari ke depan. Jika dihitung dari sekarang, katanya, waktu yang dibutuhkan sekitar 78 hari lagi agar kasus bisa melandai atau diperkirakan 9 September penyebaran Covid-19 bisa ditekan.

"Ini mengingat angka penularan Covid-19 di DIY yang terjadi masih sangat tinggi Rt (angka reproduksi efektif) dalam interval 1-4 dan belum menunjukkan tanda-tanda puncak baru," kata dia.

Perhitungan tersebut, lanjut Budhi, didasarkan histori data sebelumnya yang tidak menerapkan kebijakan lockdown atau hanya intervensi PPKM. Makanya, lanjut Budhi pada Maret penyebaran Covid-19 di DIY bisa melandai. "Seperti yang saya sampaikan PPKM hanya bisa mengontrol bulan dari Januari - Maret, setelah itu sudah tidak efektif lagi, karena daya kejutnya sudah habis," kata Budhi. 

Sementara, lockdown akan lebih efektif. Budhi menyebut lockdown bisa melandaikan kasus Covid-19 lebih cepat dari perkiraan 9 September. "Atau perkiraan hanya butuh waktu 23 hari dari sekarang atau 17 Juli kasus Covid-19 sudah bisa melandai," ujar dia. 

Jika kebijakan PSBB yang diambil, lanjut Budhi, maka waktu yang dibutuhkan untuk menurunkan kasus diperkirakan 47 hari dari sekarang. "Kalau PSBB yang diambil, bisa lebih cepat 40% menurunkan kasus, lebih cepat 31 hari dibandingkan PPKM atau perkiraan butuh 9 Agustus kasus sudah bisa melandai," katanya. 

Dari berbagai skenario itu, Budhi memberikan catatan yang harus menjadi perhatian. Estimasi tersebut bisa lebih panjang karena tantangannya saat ini berbeda. Masyarakat saat ini menghadapi  varian delta yang menyebabkan level transmisi komunitas (CT) banyak yang menyentuh level CT3 dan CT4. 

"Selain itu, penerapan prokes menurun, masih tidak ada sanksi tegas, dan kebijakan-kebijakan lainnya yang kurang tepat untuk menekan angka penularan. Data saintifik akan konsisten (sementara) kebijakan yang tidak konsisten," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement