Advertisement
Agen Oksigen Berhenti Memasok Konsumen, Ini Alasannya..

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Sejumlah agen oksigen di Bantul memilih berhenti memasok oksigen ke konsumen semenjak diberlakukannya PPKM darurat. Alasannya, pihak distributor oksigen tidak melayani permintaan dari agen dan hanya melayani permintaan dari rumah sakit.
“Kondisi ini sejatinya terjadi sejak Juni lalu. Kami terpaksa tidak bisa memasok ke konsumen. Padahal, banyak pasien selain Covid-19 yang butuh oksigen,” kata Ega Megawati, salah satu agen oksigen di Nitiprayan, Kasihan, Bantul, Rabu (14/7/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Krisis Oksigen, Indonesia Minta Bantuan Negara Lain
Ega yang mulai menjadi agen oksigen sejak 2014 ini mengaku sebelum menghentikan pasokan oksigen ke konsumen, biasanya dirinya mampu memasok 20 tabung dengan ukuran 6 meter kubik setiap hari. Selain konsumen, pengiriman juga dilakukan untuk beberapa rumah sakit.
“Ada juga tabung kecil ukuran 1 meter kubik. Tapi sekak PPKM darurat, kami berhenti melayani. Padahal, banyak permintaan ke kami terkait kebutuhan oksigen. Mau bagaimana lagi,” jelasnya.
Menurut Ega, faktor lainnya yang membuat dirinya menghentikan pasokan oksigen adalah sulitnya mendapatkan tabung gas, dua bulan terakhir. Untuk mendapatkan tabung gas, dirinya harus memesannya dari DKI Jakarta. Tapi dalam perkembangannya, pesanan ini cukup sulit dipenuhi, menyusul kian langkanya tabung gas. Alhasil, harga tabung gas juga mengalami kenaikan signifikan.
“Dulu tidak sampai Rp1juta. Sekarang bisa sampai Rp5 juta,” terangnya.
BACA JUGA : DPRD DIY Minta Pemda Ambil Langkah Cepat Atasi Krisis Oksigen
Oleh karena itu, Ega berharap agar ada kebijakan dari pemerintah pusat terkait kelangkaan oksigen dan tabung gas. Ia berharap agen diposisikan sama dengan rumah sakit untuk pasokan oksigen dari distributor. “Karena kami juga punya konsumen yang dirawat di rumah juga,” katanya.
Sementara Maulana, warga Dlingo, mengaku kesulitan mendapatkan pasokan oksigen untuk ayahnya yang menderita asma. Sebab, usahanya mencari agen oksigen tidak mendapatkan hasil. Dirinya tidak bisa mendapatkan oksigen untuk ayahnya.
“Karena kondisinya seperti ini, saya hanya bisa berdoa, semoga asma, Bapak saya, tidak kambuh,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Banjir di Kawasan Puncak Bogor, Satu Orang Meninggal Dunia dan 2 Masih Hilang
Advertisement

Jalur Hiking Merapi di Argobelah Klaten Kian Beragam dengan Panorama Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Minggu 6 Juli 2025
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Tarif DAMRI ke Bandara YIA, Purworejo dan Kebumen
- Jadwal Kereta Bandara Jogja Terbaru Hari Ini, Minggu 6 Juli 2025
Advertisement
Advertisement