SMK-SMTI Jogja Sambut Keluarga Baru secara Daring
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMK-SMKTI) Jogja menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Kelas X.
Berhubung masih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, MPLS untuk 287 peserta didik ini berlangsung secara daring yang berlangsung pada 12 Juli – 15 Juli 2021.
Advertisement
Kepala SMK-SMTI Jogja Rara Ening Kaekasiwi memberikan ucapan selamat bagi peserta didik yang terseleksi dari 1.370 pendaftar lainnya. Mereka adalah orang terpilih dari yang terbaik.
Ening yang juga alumni SMK-SMTI Jogja pada 1987 memperkenalkan sekolah kepada peserta didik mulai dari visi misi, struktur organisasi, mata pelajaran, prospek kerja, fasilitas sekolah dan lainnya.
Dengan visi SMK-SMTI menjadi lembaga pendikan kejuruan industri yang unggul dan berdaya saing global, ada tiga misi yang coba mereka lakukan. Misi tersebut yaitu menyelenggarakan pendidikan kejuruan industri berstandar internasional, menyiapkan sumber daya manusia industri yang kompeten, berkarakter, dan berwawasan lingkungan, dan menerapkan pelayanan prima pada stakeholder.
Dari enam sekolah SMK-SMTI di Indonesia, SMK-SMTI Jogja merupakan yang pertama. “Di Jogja sekolah pertama industri yang didirikan oleh Kementerian Perindustrian. Akreditasi adalah A. Ada tiga kompentensi, Kimia Indrutri, Kimia Analisis, dan Teknik Mekatronika. Semuanya berstandar internasioanal dan terakreditasi A. Perpustakaan sudah terstandar nasional dan akreditasi kategori A,” kata Ening dalam sambutan MPLS, Senin (12/7).
Berdasarkan nilai UTBK 2020, SMK-SMTI Jogja menempati urutan ketiga nasional. Perhitungan ini berdasarkan alumni yang mendaftar di kampus-kampus. Tidak hanya yang melanjutkan kuliah, yang bekerja pun turut berprestasi. Bahkan sejak proses pemagangan, SMK-SMTI Jogja bekerja sama dengan beberapa industri yang bagus.
Jaga Keselamatan
Di masa pandemi Covid-19 ini, SMK-SMTI Jogja mendapat kepercayaan merakit alat deteksi Covid-19 GeNose. Sekolah ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang merakit GeNose. Ini salah satu bukti link and match SMK dengan dunia industri. “Link and match dengan industri sudah dilaksanakan sejak tahun 2017. Dengan adanya link and match, kurikulum mengacu kurikulum nasional dan internasional,” kata Ening.
Ening berpesan kepada peserta didik untuk semangat dalam belajar. “Tidak ada yang mudah di dunia ini, tapi kalian harus mampu dan bisa menghadapi masa depan kalian sendiri,” katanya.
Kepala Dinas Pendikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardaya mengatakan pengenalan sekolah secara daring sebagai upaya menjaga keselamatan dari bahaya pandemi Covid-19. Ada harapan ke depan Covid-19 semakin terkendali dan bisa belajar secara tatap muka.
“Khususnya untuk SMK, adik-adik telah memilih SMK sebagai pilihan di dalam mendapatkan pendidikan yang nantinya diharapkan menjadi bekal untuk bisa memasuki dunia kerja. Harapan kami adik-adik tentunya harus serius menekuni kompetensi yang sudah dipilih. Semoga bisa diselesaikan dengan baik,” kata Didik.
Meski saat ini pembelajaran berlangsung secara daring, Didik berharap bisa dilaksanakan dengan maksimal. “Apapun kondisinya kita tetap harus belajar. Mari berusaha menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa serta kehidupan masyarakat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
Advertisement
Advertisement