Advertisement

Gelombang Setinggi 5 Meter Ancam Kawasan Pantai Selatan

David Kurniawan
Senin, 26 Juli 2021 - 12:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Gelombang Setinggi 5 Meter Ancam Kawasan Pantai Selatan Foto ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Gelombang setinggi lima meter diprediksi menerjang kawasan pantai selatan selama satu pekan mendatang. Para nelayan pun diminta berhati-hati dan waspda sehingga dampak dari kenaikan gelombang di pantai tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca yang diterima, mulai Senin (26/7/2021) hingga Minggu (1/8/2021) ketinggian gelombang mencapai empat sampai lima meter. “Hari ini mulai naik dan puncaknya pada 1 Agustus dengan prediksi ketinggian gelombang mencapai lima meter,” kata Marjono, Senin pagi.

Advertisement

Meski masih sebatas prediksi, anggota SAR Satlinmas sudah memberikan peringatan kepada para nelayan untuk lebih berhati-hati. Tindak lanjut dari imbauan, para nelayan di Pantai Baron juga sudah mulai menaikan kapal-kapal ke tempat lebih tinggi agar terhindar dari kerusakan saat terjadi gelombang pasang.

“Mudah-mudahan semua aman dan tidak ada kerusakan,” katanya.

Marjono menambahkan, untuk sektor pariwisata masih tutup sehingga fokus pengamanan ditujukan kepada nelayan dan warga di kawasan pesisir. Ia berharap adanya kenaikan gelombang tidak sampai menimbulkan kerugian. “Kami akan terus pantau perkembangan dan akan disampaikan kepada nelayan maupun warga di sekitar pantai,” katanya.

Baca juga: Pemda DIY Bentuk Satgasus Pantau Pasien Isoman

Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul, Rujimanto mengatakan, gelombang pasang di kawasan pantai sudah mulai terlihat pada Senin pagi. Meski demikian, kondisi ini masih dirasakan aman sehingga ada sejumlah nelayan yang tetap mencari ikan di laut. Hal itu dikarenakan puncak gelombang tinggi baru terjadi di akhir Juli.

“Saya termasuk [mencari ikan] karena baru saja selesai melaut. Tapi, memang sudah ada yang berhenti untuk mengantisipasi kenaikan gelombang laut,” katanya.

Menurut dia, potensi kenaikan gelombang merupakan fenomena biasa dan hampir terjadi setiap tahunnya. Meski demikian, upaya antisipasi tetap harus dilakukan agar tidak menimbulkan kerusakan maupun korban jiwa.

“Tetap harus diwaspadai. Rencannaya kami nelayan di Pantai Ngandong juga akan menaikan kapal-kapal ke tempat yang lebih aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

9 Daerah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat Bencana, Pj Gubernur: Tingkatkan Kesiapsiagaan

News
| Selasa, 19 Maret 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali

Wisata
| Senin, 11 Maret 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement