Gelombang Tinggi di Gunungkidul Tak Menimbulkan Kerusakan

Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNGSARI – Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY Marjono memastikan tidak ada kerusakan yang diakibatkan gelombang setinggi lima meter yang menerjang kawasan pesisir, Kamis (12/8). Setelah memasuki puncak, diprediksi ketinggian gelombang akan menurun.
“Hari ini [kemarin] merupakan puncak gelombang tinggi. Tapi, tidak ada kerusakan. Dalam rentang waktu seminggu ke depan, ketinggian gelombang akan berangsur-angsur normal,” kata Marjono saat dihubungi, Kamis.
Advertisement
BACA JUGA : Gelombang Tinggi Bikin Kawasan Pantai Glagah Porak Poranda
Dampak dari terjangan gelombang tinggi dapat ditekan karena adanya upaya antisipasi. Salah satunya, menginformasikan kepada nelayan agar memindahkan perahu-perau ke tempat yang lebih tinggi. Hal ini terlihat adanya kegiatan nelayan di Baron, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari yang memindahkan perahu-perahu ke kawasan taman di sekitaran pantai yang lokasinya lebih tinggi.
“Kami bersyukur tidak ada dampak dari fenomena gelombang tinggi,” katanya.
Menurut dia, terjangan gelombang tinggi merupakan yang kedua kali dalam rentang waktu kurang dari satu bulan. Pihaknya pun terus melalukan pemantauan berkaitan dengan perkembangan terkini di wilayah laut sebagai upaya antisipasi dari hal-hal yang tak diinginkan. “Kita terus pantau dan hasilnya kami informasikan ke nelayan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I DIY, Sunu Handoko. Menurut dia, ada sebuah tanggul di dekat pantai yang diterjang ombang, namun tidak sampai menimbulkan kerusakan. “Semua aman terkendali,” katanya.
BACA JUGA : BMKG Prediksi Gelombang Ekstrem Hantam Pesisir Selatan Jawa
Sunu mengungkapkan selama kenaikan gelombang yang terjadi Rabu hingga Kamis, tim SAR Satlinmas terus melakukan pemantauan terhadap kondisi gelombang laut. Pemantauan dilakukan di Pantai Wediombo, Pantai Jungwok, Pantai Siung, hingga Pantai Sadeng.
“Meski tidak ada kerusakan, para nelayan terpaksa harus berhenti sementara untuk menangkap ikan,” katanya.
Dia berharap kondisi dapat segera normal dan para nelayan dapat beraktivitas seperti sedia kala menangkap ikan di laut. “Untuk wisata masih tutup sehingga tidak ada pengunjung yang datang. Tapi, kami tetap berjaga-jaga guna mengawasi adanya wisatawan yang nekat berkunjung,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gaji PNS Indonesia Tertinggi Capai Rp30 Juta, Begini Perbandingan dengan Negara Lain di Asia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Agenda Wisata di Jogja Selama Oktober 2023
- Hari Kontrasepsi Sedunia, Pemkot Jogja Bidik Target 1.554 Keluarga
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah Jogja, Pemkot Membangun 2 TPS3R
- Mafia Tanah Kas Desa: Perbedaan Objek TKD Disegel dan Ditipiring, Ini Penjelasannya
- Dukung Trans Jogja, Angkutan Umum ke Wisata Parangtritis Akan Dibuka Kembali
Advertisement
Advertisement