Sebulan, Puluhan Kambing Warga Tepus Mati Digigit Hewan Misterius
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sedikitnya 29 kambing milik warga Kalurahan Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, mati karena digigit hewan liar dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Untuk antisipasi, Pemerintah Kalurahan telah mengimbau masyarakat memindahkan kandang ternak-ternak dari ladang mendekat ke lingkungan rumah.
Meski demikian, masih saja banyak warga yang tetap nekat memelihara ternak di ladang. Hasil pendataan dari kalurahan, dari 2.000 ternak yang terdata, baru sekitar 300an ekor yang dipindahkan pemiliknya ke sekitar rumah. Sedangkan sisanya sekitar 1.600an masih dipelihara di ladang yang jauh dari permukiman.
Advertisement
BACA JUGA: Merapi Muntahkan 16 Kali Guguran Lava Pijar dalam 6 Jam
Ulu-Ulu Kalurahan Purwodadi, Suroyo, mengatakan serangan hewan liar masih terus berlanjut. Meski demikian, warga masih banyak yang enggan memindahkan ternak yang dimiliki dari tempat pemeliharaan di ladang.
“Dari 2.000 ekor yang terdata yang dipindah baru sekitar 300 ekor,” kata Suroyo, Kamis (26/8/2021).
Dia menjelaskan, alasan warga memelihara ternak di ladang agar mudah mendapatkan pakan. Pemeliharaan model ini tanpa risiko karena saat kemarau ancaman diserang hewan liar semakin tinggi karena pengawasannya berkurang.
“Kalau di ladang, pengawasannya susah. Beda, kalau dipelihara dekat rumah karena sewaktu-waktu bisa diawasi,” katanya.
Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Lurah Purwodadi, Sagiyanto. Menurut dia, selama Agustus ini sudah ada 29 ekor kambing yang mati karena serangan hewan liar.
Kasus serangan terakhir terjadi pada Selasa (24/8/2021) dengan jumlah kambing mati sebanyak 15 ekor. Sisanya sebanyak 14 ekor terjadi pada saat awal Agustus ini. “Hingga sekarang belum ada warga melihat secara langsung hewan yang menyerang. Tahu-tahu hanya melihat kambing dalam keadaan mati dengan luka di bagian perut atau leher,” katanya.
BACA JUGA: Pemkot Jogja Berencana Buka Sentra Vaksinasi Pelajar
Dia sudah mengimbau masyarakat memindahkan ternak-ternak dari kawasan ladang ke rumah masing-masing. Akan tetapi, lajut Sagiyanto, masih banyak yang enggan memindahkan hewan peliharaan yang dimiliki.
“Kami tetap berharap agar warga mau memindahkan ternak-ternak yang dimiliki dari ladang ke rumah sehingga pengawasan bisa lebih mudah. Tujuannya, agar terhindari serangan hewan liar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
Advertisement
Advertisement