Advertisement
Mal di Sleman Mulai Ramai
Ilustrasi. - ANTARA FOTO/Feny Selly
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Mal di Sleman telah buka kembali dalam sepekan terakhir, setelah penutupan karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak Juli lalu. Meski masih sedikit, pengunjung mal terpantau berangsur meningkat.
General Manager Ambarukmo Plaza (Amplaz), Surya Ananta, menjelaskan grafik pengunjung secara umum terjadi peningkatan sejak hari pertama buka. “Tapi kalau kita bandingkan dengan kondisi di masa pandemi 2020, sebelum PPKM, tingkat kunjungannya masih jauh,” katanya, Selasa (31/8/2021).
Advertisement
Dalam sepekan pertama pembukaan mal, puncak kunjungan terjadi pada akhir pekan lalu, Sabtu dan Minggu (28-29/8). Ia tidak bisa menyebutkan berapa angka pasti jumlah pengunjung, namun diperkirakan masih berkisar 20% dari kondisi normal.
BACA JUGA: Fusion Toilet Bantu Kurangi Cedera Punggung saat Buang Air
Terkait penggunaan QR Code aplikasi peduli lindungi, menurutnya sejauh ini tidak ada hambatan berarti. “Kendala aja saja, tapi minor. Karena bagaimanapun server dikendalikan oleh pemerintah. kadang ada eror, macet, ya kami maklum, in ikan juga permulaan. Mungkin ada migrasi data, perbaikan ini-itu, tapi tidak mayor,” ungkapnya.
Untuk pengunjung, menurutnya masih banyak yang belum familiar dengan aplikasi ini, sehingga memang perlu dilakukan edukasi dan pengarahan di lokasi. Mal menurutnya menjadi pelopor dalam penggunaan aplikasi ini, sebelum nantinya akan diperluas di lokasi lainnya seperti objek wisata, hotel, sekolah dan lainnya.
“Harapan kami kalau sudah meluas, orang akan terbiasa. Sama dengan pandemi awal, tiba-tiba kita harus cek suhu, cuci tangan, pakai masker. Awal memulainya waktu itu sama aja agak berat. Tapi lama-lama orang nggak usah disuruh juga sudah begitu. Sehingga mungkin ini hanya masalah waktu,” kata dia.
QR Code peduli lindungi diletakkan di setiap pintu masuk mal. Di Amplaz, ada setidaknya 16 QR Code yang terpasang. Bukan saja pengunjung, QR Code ini juga berlaku bagi semua orang yang masuk ke dalam mal termasuk karyawan dan tenant. Sehingga dengan peraturan ini, semua karyawan mal juga telah divaksinasi.
Sekda Sleman, Harda Kiswaya, mengatakan berdasarkan evaluasi, dalam seminggu ini pelaksanaan protokol kesehatan di mal sudah berjalan dengan baik. “Sudah baik. Saat kami kunjungan ke sana, fasilitas dan protokol kesehatannya terjamin. Pelaku melaksanakan dengan baik,” katanya.
Setelah pembukaan mal, pihaknya juga berencana membuka objek wisata, dengan catatan semua pelaku wisata sudah divaksin. Adapun saat ini pelaku wisata yang telah divaksinasi sebanyak 80%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dinpar DIY: Festival Lampion di Bantul Aman Tidak Ada Kebakaran
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol, Ibunya Dapat Modal Usaha
- 695 Siswa dan Guru di Saptosari Gunungkidul Diduga Keracunan MBG
- 9.448 Siswa di Gunungkidul Siap Ikuti Tes Kemampuan Akademik
- Ular Sowo Kembang Masuk Kandang Ayam, Damkar Kulonprogo Turun Tangan
Advertisement
Advertisement



