Advertisement

Begini Rasanya Naik KA Bandara dari Tugu ke YIA  

Herlambang Jati Kusumo
Rabu, 01 September 2021 - 14:57 WIB
Budi Cahyana
Begini Rasanya Naik KA Bandara dari Tugu ke YIA    Penumpang mengikuti uji coba KA Bandara, Senin (30/8/2021). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—KA Bandara yang melayani penumpang dari Yogyakarta International Airport (YIA) menuju Kota Jogja dan sebaliknya sudah diujicoba. Alat transportasi massal itu bisa dipakai publik untuk memperpendek waktu dan jarak ke YIA. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Herlambang Jati Kusumo.

Kuda besi yang didominasi warna hijau dan putih, dengan hiasan motif batik stand by di Stasiun Tugu Jogja, Senin (30/8/2021) menjelang siang. KA Bandara hari itu memang dijadwalkan mengangkut penumpang menuju YIA.

Advertisement

BACA JUGA: Masyarakat Sudah Bisa Naik, Tarif KA Bandara YIA Gratis Sampai 16 September 2021

Namun, alat transportasi itu bukan untuk melayani penumpang pesawat yang akan terbang. Mereka yang berkesempatan menaiki fasilitas baru itu hanya penumpang terbatas. KA Bandara masih masuk masa uji coba.

Awak media dan pelaku pariwisata di DIY yang beruntung diberi kesempatan untuk menjajal naik sepur anyar. Melalui pintu selatan Stasiun Tugu Jogja, sekitar pukul 10.00 WIB, calon penumpang mulai berdatangan. Pukul 10.55 WIB, merupakan jadwal keberangkatan KA Bandara.

Interior dalam kabin didominasi warna hijau dan putih. Selain, tempat duduk, hand strap untuk penumpang yang berdiri juga disediakan. Beberapa bangku telah diberi tanda silang sebagai tanda untuk tidak diduduki. Masa pandemi Covid-19 membuat aturan untuk naik angkutan umum disesuaikan. Jaga jarak salah satunya. Selama pandemi Covid-19, kereta dengan kapasitas tempat duduk 200-260 itu, hanya dimanfaatkan 50%-70% saja.

KA Bandara mulai berangkat sesuai jadwal ditandai dengan peluit dari petugas PT KAI.

BACA JUGA: Angka Kematian Masih Tinggi Jadi Penyebab Level PPKM Belum Turun

Persawahan di kanan kiri rel mengiringi perjalanan menuju bandara. Kereta berhenti satu kali di Stasiun Wates. Di Stasiun Wates, KA tidak berhenti lama. Pemberhentian di Stasiun Wates ini diproyeksikan sebagai penghubung, penumpang dari Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah.

Setelah 39 menit keberangkatan awal dari Stasiun Jogja, sepur tiba di Stasiun Bandara.

Sejumlah papan petunjuk terlihat. Termasuk papan informasi denah stasiun berukuran sekitar 4 x 2,5 meter, terpampang. Lengkap dengan legenda yang memperjelas denah stasiun. Gambar objek-objek wisata di DIY mulai dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Candi Prambanan, Tugu Jogja, dan objek wisata lain menghiasi kaca-kaca di tempat itu.

Sejumlah petugas yang berjaga memberikan arahan, menjelaskan tentang lokasi hingga pembelian tiket. Dua layar terpampang untuk pembelian tiket. Kursi-kursi di ruang tunggu juga berderet. Ruang VIP disediakan. Rombongan menikmati suasana di stasiun, beberapa mengabadikan momen di tempat swafoto yang disediakan.

BACA JUGA: Jadi Miliarder Mendadak karena Tol Jogja-Bawen, Pria Ini Larang Anak Beli Mobil

Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Komunikasi, Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY Fachri Herkusuma, mengatakan KA Bandara tidak akan mengganggu bisnis tour and travel. Justru KA Bandara akan mendukung perjalanan lebih cepat. “Kami juga adasegmen, dari tamu yang biasanya dari Eropa meminta private dengan kendaran kami. Paket-paket nanti juga akan kami atur ulang lagi, akan kami sesuaikan,” ujar Fachri.

Secara pribadi, Fachri yang mengikuti rombongan untuk menjajal KA Bandara mengaku cukup nyaman dengan menggunakan alat transportasi itu. Namun, ada sejumlah hal yang dirasa Fachri masih perlu ditambahkan, seperti sejumlah pengumuman atau informasi yang menggunakan tidak hanya bahasa Indonesia, tetapi juga Bahasa Inggris. Informasi dari pengeras suara juga perlu disampaikan ketika akan ada pemberhentian di stasiun. Sama halnya dengan informasi yang menempel di dalam kereta, informasi juga harus dengan dua bahasa.

Ia juga mengharapkan ada sinergi dengan industri wisata ke depan. Seperti pemasangan informasi objek wisata yang ada di DIY, di dalam kereta. Kemudian juga layanan tour and travel yang bisa digunakan wisatawan.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Hermantoni, menyambut baik dengan hadirnya KA tersebut. “Secara waktu tempuh juga dengan kereta bandara ini lebih cepat. Semoga semakin menambah daya tarik wisatawan ke Jogja. Pandemi juga selesai, ekonomi pulih kembali, karena sudah cukup lama, kami kekeringan tamu,” ujarnya.

Manajer Humas PT KAI Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto, menjelaskan operasional KA Bandara masih bersifat uji coba. Terkait dengan berapa harga tiket, dan kapan akan mulai dioperasikan secara komersial, Supriyanto belum bisa mengungkapkan.

BACA JUGA: Hendak Bangun Lapangan Sepak bola, Warga Jambidan Banguntapan Temukan Wajan Raksasa

Supriyanto menjelaskan saat operasional nantinya, fasilitas layanan yang lebih lengkap, dan berbagai kemudahan pembelian tiket akan diberikan kepada penumpang. “Terkait informasi saat sudah operasional akan sama dengan announcer di stasiun dengan tiga bahasa [Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahsa Jawa],” ujar Supriyanto.

Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) untuk IPTEKS Transportasi, Arif Wismadi mengatakan KA Bandara bisa mempersingkat waktu tempuh. “KA Bandara ke YIA bisa memotong waktu tempuh dari pusat Kota Jogja menjadi sekitar setengah waktu perjalanan, pada kisaran 40 menit dari sebelumnya 90 menit,” ujar Arif.

Arif mengungkapkan keunggulan waktu tempuh ini harus dipertahankan dengan mempersingkat perpindahan antarmoda.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement