Advertisement
Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Penyimpan Vaksin

Advertisement
Harianjogja.com, DEPOK--Sejumlah mahasiswa UGM mengembangkan alat penyimpanan vaksin Covid-19 yang dapat menyimpan vaksin tetap aman sampai ke daerah terpencil. Alat tersebut diberi nama Smart Vaccine Tube.
Ketua tim peneliti, Muhammad Rizqiansyah, menjelaskan dalam pendistribusian, vaksin harus dijaga dengan suhu 2-8 derajat celcius sampai ke tempat dilaksanakannya vaksinasi. Vaksin juga didistribusikan ke daerah terpencil sehingga perlu waktu sampai berhari-hari. “Tujuannya alat penyimpanan vaksin ini agar dapat mempercepat akselerasi program vaksin nasional terutama ke daerah terpencil,” ujarnya, Selasa (31/8/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Belasan Ribu Warga Jogja Akan Disuntik Vaksin Moderna
Smart Vaccine Tube tersebut berbasis dari teknologi superthermos. Dengan menggunakan bahan berupa aluminium bubble foil dan sterofoam, Smart Vaccine Tube dirancang memiliki empat lapisan dari luar. Suhu dalam kotak didinginkan menggunakan peltier. Pada bagian atas, penutup luar, terdapat LCD dan indikator LED yang berfungsi untuk memonitoring temperatur dalam kotak.
Dalam Smart Vaccine Tube pun terdapat wadah vaksin yang dibuat dengan menggunakan teknologi 3D printing yang berfungsi sebagai dudukan vaksin agar terhindar dari goncangan selama pendistribusian. Perlu diketahui juga, pembuatan Smart Vaccine Tube ini menghabiskan biaya yang terjangkau dengan karakteristik penyimpanan cukup lama sekaligus hemat energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemohon SKCK Membeludak, Pemberkasan PPPK Paruh Waktu Diperpanjang
- EWS Tsunami di Karangwuni Berbunyi, Warga Kaitkan Kepercayaan Gaib
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
Advertisement
Advertisement