Advertisement
Pelajar di Sleman Jadi Target Vaksinasi Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Beberapa wilayah di Indonesia yang berstatus PPKM level 1-3 mulai diizinkan memberlakukan pembelajaran tatap muka atau PTM secara terbatas. Di Kabupaten Sleman sendiri sebagai salah satu daerah yang masih berstatus PPKM level 4, kini terus fokus terhadap pelaksanaan program vaksinasi.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menuturkan saat ini percepatan vaksinasi menyasar kepada pelajar. "Perkembangan vaksinasi pelajar di Kabupaten Sleman yang sudah divaksin sampai hari ini [Selasa] tingkat SMP mencapai 52.54 persen dari jumlah pelajar sebanyak 39.495," jelas Ery, Selasa (31/8/2021). Vaksinasi pelajar SMP tersebut dilakukan mulai 24 Agustus 2021.
Advertisement
Ery juga mengatakan bahwa untuk satu pekan ke depan, vaksinasi bagi pelajar telah dijadwalkan kembali sehingga vaksinasi tetap berlanjut. “Apabila sesuai rencana target tanggal 12 September pelajar Sleman selesai divaksin, sisanya tinggal sekitar 3.400 yang belum [divaksin] karena baru selesai terpapar, tidak hadir maupun tidak diizinkan oleh orang tuanya," kata dia.
Baca juga: Jokowi Teken Perpres 77, Wamen Purnabakti Bakal Terima Bonus Rp580 Juta
Vaksinasi juga menyasar bagi pendidik dan tenaga kependidikan mulai jenjang TK, Non-formal, SD sampai SMP. Dari seluruh jumlah pendidik dan tenaga kependidikan tersebut, 83% sampai 94% telah melakukan vaksinasi.
Perkembangan kasus Covid 19 di Kabupaten Sleman hingga Selasa kemarin masih fluktuatif. Kasus konfirmasi positif mencapai 52.504 kasus dengan jumlah kesembuhan mencapai 44.025 atau mencapai 83,85%.
Menanggapi persiapan beberapa daerah menggelar PTM, epidemiolog UGM dr. Bayu Satria Wiratama, M.P.H menyampaikan pelaksanaan PTM harus tetap mengutamakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Menurutnya, pembelajaran tatap muka di level manapun tetap harus memperhatikan prokes karena upaya testing, tracing, dan treatment (3T) di seluruh wilayah Tanah Air belum berjalan dengan baik meski sudah ada peningkatan dibanding sebelum PPKM.
"Semua level PPKM kalau pembelajaran tatap muka harus disiplin dengan protokol kesehatan dan melaksanakan uji coba dulu kemudian dievaluasi oleh semua pihak termasuk pihak kesehatan," tuturnya.
Baca juga: Aplikasi Pedulilindungi Telah Diunduh Lebih 32 Juta Pengguna
Selain prokes, sistem tanggap dan pengawasan Covid-19 di sekolah harus berjalan dengan baik. Dengan begitu bisa cepat mendeteksi siswa yang diduga terkena Covid-19. Kemudian bagi siswa yang menjalani pembelajaran tatap muka diharapkan sudah mendapatkan vaksin Covid-19.
Siswa juga diimbau mematuhi atau disiplin menjalankan 5M baik saat di sekolah maupun di luar sekolah. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, hingga mengurangi mobilitas. "Tidak boleh ada siswa yang hanya disiplin di dalam sekolah tapi di luar sekolah kendor 5M-nya karena siswa seperti itu berisiko tinggi menjadi sumber penularan. Harapannya semua warga sekolah ,"terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pengacara Firli Bahuri Desak Polda Metro Jaya Hentikan Penyidikan
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- 2,3 Juta Wisatawan Berkunjung ke Destinasi Wisata di Bantul Sepanjang 2024, Parangtritis-Depok Masih Jadi Andalan
- Polda DIY Fokus Pengamanan di Kawasan Wisata Jelang Berakhirnya Libur Natal dan Tahun Baru
- Polres Bantul Ungkap 135 Kasus narkoba Sepanjang 2024
- Atasi Abrasi Pantai, Pemkab Bantul Segera Keluarkan Perda
- 149 Orang Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Bantul Sepanjang 2024
Advertisement
Advertisement