1.050 Siswa SD Masuk Sasaran Program Vaksinasi Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Dinas Pendidikan (Disdik) Sleman sudah mendata jumlah siswa sekolah dasar (SD) yang berusia 12 tahun untuk menerima vaksin Covid-19. Total siswa SD yang berusia 12 tahun ke atas sebanyak 1.050an siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, menuturkan siswa SD yang berusia 12 tahun juga menjadi sasaran program vaksinasi Covid-19. Hal ini sesuai dengan ketentuan di mana vaksinasi Covid-19 diberikan kepada pelajar usia 12 tahun ke atas. "Setelah kami data, jumlahnya sekitar 1.050an siswa. Data ini baru kami minta ke sekolah, apakah mereka sudah divaksin atau tidak," katanya, Kamis (2/9/2021).
Advertisement
Jika nanti mereka belum divaksin, lanjut Ery, maka Disdik akan menyertakan siswa SD ini untuk divaksin dengan siswa SMP. Dengan demikian, maka sasaran vaksinasi bagi pelajar bisa dilalukan sesuai ketentuan. Target vaksinasi bagi pelajar SMP selesai sampai 12 September mendatang. "Dengan adanya vaksinasi ini, tentu kami berupaya melindungi siswa dan guru agar memiliki kekebalan dari paparan Covid-19," katanya.
Tidak hanya sekolah formal, sasaran vaksinasi juga menyentuh para santri yang belajar di pondok pesantren. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman bersama Polres Sleman, misalnya, melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Pondok Pesantren (Ponpes) Pandanaran.
Langkah ini dilakukan sebagai upaya membangun kekebalan komunal (herd immunity) dan mempersiapkan proses pembelajaran tatap muka (PTM).
Baca juga: Kompleks Balai Kota Jogja Jadi Kawasan Wajib Vaksin dan Masker
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sleman sekaligus Koordinator Lapangan pelaksanaan program vaksinasi Novita Krisnaeni mengatakan Pemkab akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi santri-santri dari pondok pesantren lainnya sebagai bentuk persiapan pembelajaran tatap muka.
"Hari ini [kemarin] sasarannya 2.500 santri. Nanti ke depan ada lagi, semua santri yang ada di Sleman akan divaksinasi dan ini menjadi prioritas, Insyaallah nanti Oktober,” tambah dia.
Sementara itu, relawan yang turut menangani program vaksinasi ini merupakan gabungan dari Dinkes, dokter serta perawat dari Pondok Pesantren Pandanaran. "Relawan yang bergabung dari Dinkes, ada juga perawat dan dokter pondok yang ikut membantu,” ujar dr. Ifa, Kepala Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Pondok Pesantren Pandanaran.
Ifa juga mengatakan, pihak Poskestren Pandanaran sebelumnya mengadakan sosialisasi kepada para peserta mengenai keamanan vaksinasi, bagi para peserta.
“Ada pra dan pascavaksinasi kita harus sampaikan pada penerima vaksin, apalagi ini anak-anak sekolah, Insya Allah semua sehat, tapi tetap saja akan ada gejala penyerta setelah vaksin, nah itu kita sampaikan agar anak-anak jadi tahu,” tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kejaksaan Tahan Panglima Komando Pertahanan Korsel, Diduga Terlibat Kudeta
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Kalurahan di Kulonprogo Dirancang Bersih Narkoba
- KTB Sudah Terbentuk di Semua Kampung, Tahun Depan Mulai Pembinaan
- Kemenkumham DIY Libatkan Ahli Madya sebagai Penguji di Seleksi CPNS
- TPID DIY Jamin Pastikan Stok dan Harga Pangan Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
- Sempat Dilaporkan Hilang, Belasan Pencari Kerja Jadi Korban Penipuan, Begini Modusnya
Advertisement
Advertisement