Advertisement

Jangkauan Internet Mempengaruhi Nilai Siswa di DIY

Abdul Hamied Razak
Rabu, 08 September 2021 - 21:57 WIB
Bhekti Suryani
Jangkauan Internet Mempengaruhi Nilai Siswa di DIY Ilustrasi internet - Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Penetrasi Internet di sebuah daerah memberikan pengaruh yang positif terhadap indeks nilai yang diraih oleh siswa. Di DIY misalnya, dengan tingkat penetrasi Internet yang tinggi, mencapai 62%, jumlah siswa yang mengulang dan putus sekolah cukup rendah. 

VP Marketing Ruangguru Ignatius Untung Surapati mengatakan berdasarkan data hasil Kompetisi Sains Ruangguru (KSR) tingkat SMA/MA terdapat korelasi linear antara tingkat penetrasi internet di masing-masing daerah dengan hasil skor yang dicapai oleh peserta KSR. Dia menyontohkan kondisi pendidikan di DIY. 

Advertisement

BACA JUGA: Ini Beda Gejala Serangan Jantung pada Pria dan Wanita

"Indeks nilai peserta KSR SMA/MA di DIY sangat baik di semua mata pelajaran bahkan ketika rasio guru terhadap siswa dan PDRB rendah namun penetrasi internetnya tinggi," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (8/9/2021).

Dia menjelaskan, rasio guru terhadap siswa di DIY tergolong rendah hanya 0,044 sementara rasio guru per sekolah relatif sedang (15,2) dan PDRB/kapita juga rendah, 35,464. Namun demikian, tingkat penetrasi internet di DIY tinggi (62%), siswa swasta 3:2 dengan siswa negeri dan jumlah siswa per kelas rendah, 26,16.

"Hasil ini mencerminkan beberapa indikator pendidikan di DIY di mana siswa yang mengulang kelas rendah dan juga yang putus sekolah juga rendah," katanya.

Sama halnya dengan DIY, Ignatius menyebut, nilai peserta KSR di DKI Jakarta dan Kepulauan Riau sebagai contoh lain karena wilayah tersebut dengan tingkat penetrasi internet yang lebih tinggi dibanding wilayah lain. Di DKI Jakarta misalnya, dengan tingkat penetrasi internet tertinggi se-Indonesia yakni 73%, berhasil mendapatkan indeks nilai sebesar 136,99. Adapun Kepri Riau dengan penetrasi internet 65% indeks nilai yang diraih siswa baik bahkan menempati posisi kedua. 

Jadi, katanya, siswa yang berasal dari daerah dengan tingkat penetrasi internet di atas 47% dapat meraih nilai rata-rata 104 sementara siswa yang berasal dari daerah dengan tingkat penetrasi internet di bawah 47% hanya meraih nilai rata-rata 71. "Peserta KSR yang berasal dari wilayah yang penetrasi internetnya tinggi memiliki indeks nilai yang baik," ujarnya.

Meski demikian, Ignatius menemukan adanya anomali di beberapa daerah. Misalnya, di Riau yang tingkat penetrasi internetnya tergolong rendah yakni 45% justru meraih indeks nilai yang tinggi sebesar 144,35. Sementara Kalimantan Selatan yang tingkat penetrasi internetnya sebesar 50% justru indeks nilainya hanya 62,21.

Data tersebut, lanjut Ignatius, menunjukkan penetrasi internet yang tinggi ternyata bukan jaminan nilai siswa juga baik. Hanya saja, penetrasi internet yang rendah justru akan semakin menyulitkan daerah untuk mendorong nilai siswa bisa lebih baik lagi. Untuk itu, lanjutnya, Ruangguru akan terus berkontribusi dalam memberikan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia.

"Salah satunya dengan mendukung pemerintah meningkatkan penetrasi internet ke seluruh daerah. Kami juga mendorong pengembangan konten edukatif yang berkualitas dan metode belajar terpersonalisasi untuk menggali kemampuan siswa secara maksimal melalui teknologi," kata Ignatius.

Dalam menyelenggarakan KSR, Ruangguru berkolaborasi dengan Juri Kompetisi Sains Nasional dan Tim Olimpiade Nasional untuk 6 bidang mata pelajaran, yaitu Biologi, Matematika, Fisika, Kimia, Ekonomi, dan Geografi. KSR merupakan manifestasi upaya Ruangguru dalam merubah rupa ilmu sains menjadi mata pelajaran yang lebih diminati oleh siswa/siswi Indonesia.

 "Kompetisi sains terbesar ini dapat menjadi salah satu tolok ukur analisis pemahaman siswa atau siswi terhadap ilmu sains. Kami berharap ajang ini mampu membuka cakrawala siswa agar dapat semakin tertarik dengan mata pelajaran sains, dan mampu untuk mengasah minat mereka di bidang sains," lanjutnya.

Absolute Winner di Bidang Ekonomi KSR SMA/MA 2021 Diantika Ardila Shanti mengatakan soal-soal yang dikompetisikan sangat menantang. "Strategi saya dalam menghadapi KSR SMA adalah mempersiapkan diri dengan matang, memperbanyak latihan soal dan menjaga fokus saat berkompetisi," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Sempat Ditangkap, Jambret di Jaksel Kabur Pakai Mobil Patroli Polisi

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 17:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement