Advertisement
Kaltana Sumberagung Dilatih Mitigasi Angin Kencang

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Sebanyak 30 anggota Kalurahan Tangguh Bencana (Kaltana) Sumberagung, Kapanewon Moyudan akan dikukuhkan pada Jumat (24/9/2021) besok. Setelah mendapat 10 kali pembekalan materi dan gladi posko, mereka diberi amanat untuk edukasi dan mitigasi kebencanaan di wilayahnya.
Kasi Pemerintahan Kalurahan Sumberagung yang terlibat sebagai salah satu anggota Kaltana Sumberagung, Chandra Bayu Wijaya, menjelaskan selama pembekalan, telah dipetakan potensi bencana terbesar yang dapat terjadi di Sumberagung adalah angin kencang.
Advertisement
Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, maka dalam gladi posko yang akan digelar tepat sebelum pengukuhan di aula kantor Kalurahan Sumberagung, akan dilakukan simulasi mitigasi bencana angin kencang yang terjadi di dua dusun.
Baca juga: Semua Sekolah Muhammadiyah di Jogja Belum Pembelajaran Tatap Muka
Ia mengungkapkan angin kencang dapat terjadi lantaran di sebelah utara Kalurahan Sumberagung dulu ada perbukitan yang kini tanahnya telah diambil menjadi perumahan. “Maka ada kemungkinan angin dari utara semakin kencang saat terjadi hujan deras,” ujarnya, Senin (20/9/2021).
Sebelum gladi posko, Kaltana Sumberagung terlebih dahulu mendapatkan pembekalan sebanyak 10 kali dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, yang telah terlaksana sejak Juni lalu, namun sempat terhenti akibat kasus Covid-19 naik, dan baru dilanjutkan mulai Sabtu (18/9/2021) lalu.
Kepala Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan BPBD Sleman, Hendri Darma Wijaya, mengatakan Kaltana memiliki tugas terkait kebencanaan yang meliputi tiga tahap, yakni pra bencana, saat bencana dan pasca bencana. Saat tidak ada bencana mereka sosialisasi ke masyarakat. Anggotanya ada seperti Pak Dukuh, karang taruna, mereka sosialisasikan ke warga tentang ancaman bencana dan penanganannya.
Baca juga: Petugas Palang Rel di Klaten Selamatkan Orang yang Berbaring di Rel untuk Bunuh Diri
“Kemudian saat terjadi bencana, mereka sudah ada tim, ada evakuasi, kesehatan, informasi, evakuasi dan lainnya, yang akan bergerak. Lalu setelah bencana selesai, Kaltana akan melakukan assessment, yakni mendata kerusakan apa saja yang terjadi, untuk mendapat tindak lanjut berupa bantuan dan sebagainya,” kata dia.
Kasubbid Pencegahan BPBD DIY, Enaryaka, mengatakan pada September ini untuk Kalurahan Sleman ada dua Kaltana yang dibentuk, yakni Kalurahan balecatur, Kapanewon gamping dan Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan. Targetnya, seluruh kalurahan dapat terbentuk Kaltana sehingga siap setiap saat baik saat tidak terjadi maupun terjadi bencana.
Selain pembekalan dan pengukuhan, BPBD DIY juga memberikan sejumlah peralatan kepada Kaltana, diantaranya rambu evakuasi titik kumpul dan alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K). “Serta akan dapat peralatan penanggulangan bencana yang diserahkan pada akhir tahun,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
- DPRD dan Pemda DIY Sepakati Perubahan APBD 2025, Pendapatan dan Belanja Turun
Advertisement
Advertisement