Advertisement

Geger! Bayi dalam Kardus Ditemukan Tergeletak di Depan Panti

Jumali
Kamis, 21 Oktober 2021 - 09:47 WIB
Sunartono
Geger! Bayi dalam Kardus Ditemukan Tergeletak di Depan Panti Foto Ilustrasi. - Ist/Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL - Penghuni Panti Asuhan Yapitu, Srimartani, Piyungan, Bantul dibikin gempar, Rabu (20/10/2021) malam. Hal ini terjadi menyusul ditemukannya bayi laki-laki di dalam kardus yang tergeletak diatas kursi depan panti.

Kapolsek Piyungan Bantul AKP Rahmad Yulianto mengatakan penemuan bayi laki-laki dengan berat badan 8 ons dan tinggi 33 sentimeter kali pertama diketahui Muhammad Danil Yahya , 19, salah seorang anak dari Panti Asuhan Yapitu. Saat itu Danil menemukan menemukan sebuah kardus yang tergeletak diatas kursi depan panti. Saat dibuka, ternyata ada seorang bayi di dalam kardus.

Advertisement

BACA JUGA : Sudah 9 Kali, Pembuangan Bayi Marak Terjadi di TPST 

"Kemudian dia melaporkan kejadian itu kepada pengurus Panti dan pengurus Panti menghubungi kami," katanya, Kamis (21/10/2021).

Petugas yang datang ke lokasi akhirnya menghubungi petugas dari Puskesmas Piyungan. "Karena kondisi bayi masih labil, kami serahkan kepada Puskesmas Piyungan untuk mendapatkan perawatan. Kami sendiri masih melakukan penyelidikan terkait siapa orang tua bayi ini," lanjut Kapolsek.

Data di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan (Dinsos P3A) Bantul mencatat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ada 3 bayi yang dibuang.

"Tiap tahunnya ada satu kasus. Biasanya terjadi di daerah yang berbatasan dengan Kota Jogja, seperti Sewon, Kasihan dan beberapa lokasi yang berbatasan dengan kota," kata Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Dinsos P3A Bantul Tunik Wusri Arliani.

BACA JUGA : Polisi Tangkap Mahasiswi Pembuang Bayi di Umbulharjo

Oleh Dinsos P3A, lanjut Tunik, biasanya bayi tersebut kemudian dibawa ke panti asuhan untuk dirawat. Adapun faktor yang membuat bayi tersebut dibuang diperkirakan karena sejumlah persoalan.

"Melihat kasusnya banyak di daerah perbatasan, biasanya pelakunya adalah kaum urban. Dan DIY ini kan banyak pendatang," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement