Sinergi Lintas OPD Dibutuhkan untuk Kelestarian Warusan Budaya Tak Benda

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA- Segala upaya terus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY untuk memastikan ke-26 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021, aman.
Bahkan, saat ini Disbud DIY berusaha agar WBTb tersebut bisa dikembangkan untuk mensejahterakan masyarakat sekitar.
"Kami sudah memiliki rancangan untuk WBTb yang telah ditetapkan menjadi warisan budaya Takbenda Indonesia. Namun, tentu butuh dukungan sejumlah stakeholder. Tidak bisa dilakukan oleh Disbud sendiri," kata Kepala Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Budaya Tak benda Disbud DIY, Sri Wahyuni Sulistyowati, Kamis (4/11).
Menurut Yuni-panggilan akrab Sri Wahyuni Sulistyowati, pihaknya akan menggandeng sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dan Dinas Kebudayaan di tingkat kabupaten dan kota untuk melestarikan keberadaan WBTb. Selain melakukan kegiatan sosialisasi dengan menggandeng Dinas Kebudayaan di tingkat kabupaten dan kota, diharapkan ada sejumlah kegiatan yang bisa dilakukan lintas sektor untuk mendukung pelestarian WBTb.
"Seperti untuk Gudeg Manggar dan kerajinan perak, perlu adanya pelibatan Dinas Perdagangan. Selain itu juga perlu ada keterlibatan dengan stakeholder lainnya. Ini yang harus kami lakukan," jelasnya.
Lebih lanjut Yuni mengungkapkan, selain 26 WBTb, sejatinya ada sekitar 108 WBTb yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Ke depan, pihaknya akan terus mendorong sejumlah WBTb untuk segera ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia.
"Harapannya, setelah semua ditetapkan, akan ada langkah lebih maksimal untuk menjaga kelestariannya," harapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan, awalnya telah mengajukan sebanyak 40 WBTb sejak Januari 2021 ke Kemendikbudristek. Namun, setelah melalui penilaian dan revisi sebanyak dua kali serta verifikasi, akhirnya ditetapkan 26 WBTb DIY sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021. "Untuk penetapannya secara daring pada 27 Oktober lalu. Dan, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penetapan," kata Dian.
Menurut Dian, usai penetapan 26 WBTb, akan ada pelestarian dan pengembangan warisan budaya DIY. Sebab, penetapan dinilainya belum cukup karena jauh lebih penting adalah rencana tindak lanjut dalam bentuk aksi pemeliharaan, pengembangan dan pemanfaatanya. Kelestarian nilai dan makna dibalik suatu karya budaya berstatus warisan budaya takbenda, yang mampu bertahan dari generasi ke generasi adalah tujuan akhir dari semua proses.
"Pemanfaatan dan pendayagunaannya diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat pendukung karya budaya tersebut kepada dan masyarakat DIY pada umumnya," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kartu Prakerja Gelombang 50 Dibuka, Begini Kiat Dapat Bantuan Rp4,2 Juta
Advertisement

Bisa Dicoba! Ini 3 Wisata Air di Jogja Langsung dari Sumbernya
Advertisement
Berita Populer
- Jangan Telat, Ini Jadwal Tambahan KRL Jogja Solo untuk Hari Minggu Ini
- AJI Jogja Kecam Pelabelan Hoaks atas Berita Penutupan Patung Bunda Maria
- Jadwal KA Bandara YIA 26 Maret 2023 Selengkapnya Simak di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com Minggu 26 Maret 2023
- Ingin Berburu Kuliner Buka Puasa di Pasar Tiban? Ini Lokasinya
Advertisement