Advertisement
Insinyur Didorong Bantu Pulihkan Ekonomi Akibat Pandemi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Kalangan insinyur didorong ikut memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di dalam negeri. Sebab, sektor pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19.
Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewanto mengatakan PII telah melakukan pengkajian terhadap permasalahan di Indonesia yang diakibatkan oleh pandemi. Termasuk permasalahan yang menimpa industri pariwisata dan ekonomi kreatif. "Kami juga merumuskan langkah untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," ujarnya, Sabtu (6/11/2021).
Advertisement
BACA JUGA : Indonesia Butuh Banyak Insinyur yang Profesional
Heru menjelaskan, di tengah pandemi PPI melakukan suatu refleksi, suatu imajinasi, design ulang Indonesia ke depan, salah satunya sektor pariwisata. Untuk sektor pariwisata ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan. "Salah satunya adalah kita perlu menyusun satu standar protokol untuk mengaktifkan kembali daerah-daerah wisata tertentu," ujar Heru.
Selain itu, diperlukan pilot project untuk diterapkan di suatu daerah yang kemudian direplikasi ke daerah-daerah lain. Diharapkan dari strategi tersebut, akan muncul sepuluh Bali baru di Indonesia yang pada akhirnya bisa memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif dalam negeri.
Indonesia, katanya, sejak tahun 2014 melakukan pembangunan infrastruktur yang luar biasa dengan melibatkan kalangan insinyur. Infrastruktur yang dibangun bisa dimanfaatkan untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Para insinyur bisa bergerak dengan membangun infrastruktur-infrastruktur lanjutan, yang akan mendukung industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Masih diperlukan infrastruktur pengumpan agar tulang punggung infrastruktur yang sudah dibangun bisa dimanfaatkan langsung oleh sektor-sektor pariwisata. Diperlukan mikro infrastruktur untuk destinasi wisata sehingga standarnya sama dengan standar dunia, seperti toilet, tempat cuci tangan, WIFI," terangnya.
Mengacu dari laporan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), secara global industri pariwisata sangat terpuruk akibat pandemi. Sejak tahun 2019, industri pariwisata turun sebanyak hingga 74%. Heru menyebut ada satu miliar kedatangan internasional yang hilang akibat pandemi, yang nilainya setara dengan $1,3 triliun.
"Berdasarkan laporan Bank Dunia, ada jurang talenta di tujuh sektor yang dianggap menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satu satu sektor tersebut adalah sektor pariwisata. Diperkirakan, Indonesia kehilangan sekitar 40 juta wisatawan lokal akibat pandemi," paparnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandi Salahudin Uno mengatakan kunci dari pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif adalah inovasi, adaptasi dan kolaborasi. PII menurutnya menunjukan tiga hal tersebut dalam kontribusinya pada upaya pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
BACA JUGA : Tak Hanya Pragmatis, Kerja Insinyur Harus Berlandaskan
Sandiaga menyinggung beberapa bulan terakhir, pemerintah sudah mampu mengendalikan pandemi. Saat ini, pemerintah masih terus mengakselerasi program vaksinasi nasional. Diharapkan dua hal itu bisa mendongkrak kepercayaan dunia luar terhadap Indonesia.
"Terlebih lagi dengan dengan sudah dimulainya border atau perbatasan kita sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara, yang diharapkan bisa mendorong pemulihan pariwisata," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- BEA CUKAI: Mari Bersama-sama Gempur Rokok Ilegal
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 28 Maret 2024: Giliran Sleman, Jogja dan Bantul Cek Lokasinya!
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
Advertisement
Advertisement