Objek Wisata di Jogja Siap Patuh PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru

Harianjogja.com, JOGJA-Objek wisata di Jogja mengaku siap mengikuti aturan pemerintah mengenai pemberlakuan PPKM level 3 di masa Natal dan Tahun Baru mendatang. Kebijakan ini disebut-sebut diberlakukan guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 di berbagai wilayah.

"Tentunya kita bakal ikuti. Tapi edaran resminya kan belum keluar. Seperti apa nanti persiapannya kita akan lihat surat edarannya dulu," kata Kepala Taman Budaya Jogja, Retno Yuliani, selaku pengelola Taman Pintar, Jumat (19/11/2021).

Retno menyampaikan, sampai saat ini pihaknya masih beroperasi seperti biasa dengan menerapkan aturan protokol kesehatan sebagaimana diatur dalam penerapan PPKM level 2 yang saat ini diterapkan di Kota Jogja.

Namun demikian, Retno berharap agar kawasan wisata tetap diperbolehkan operasional jika PPKM level 3 diterapkan di masa Natal dan Tahun Baru nanti. Sebab, dia menyebut bahwa penutupan operasional berdampak cukup berat bagi karyawan.

"Sebenarnya sulit kalau mau ditutup lagi, kami itu ada 112 karyawan yang harus mandiri. Tapi bagaimanapun kalau aturan seperti itu kami akan ikuti," ujarnya.

Baca juga: Sejumlah Siswa SD di Bantul Positif Covid-19 Setelah Dites Acak

Pemberlakuan PPKM level 2 di DIY yang menetapkan kawasan wisata kembali buka membawa angin segar bagi pengelola objek wisata. Retno menyebut, perlahan-lahan animo wisatawan mulai tampak dan cukup ramai berkunjung ke Taman Pintar.

"Masih didominasi keluarga, tapi banyakan memang dari asal DIY. Rombongan juga sudah ada. Rata-rata itu bisa mencapai seribuan kalau akhir pekan," ungkapnya.

Sejumlah wahana di Taman Pintar juga telah dibuka kecuali wahana air menari. Pihaknya juga menempatkan petugas di berbagai wahana yang berpotensi memicu kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Wakil Walikota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan, pihaknya masih menunggu aturan resmi dalam pelaksanaan PPKM level 3 saat perayaan Natal dan Tahun Baru mendatang. Pemerintah Kota Jogja pun disebutnya siap dengan mengeluarkan kebijakan turunannya.

"Sampai sekarang belum ada aturan resminya, sehingga kami belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh. Tentunya, kebijakan tersebut disusun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diharapkan terjadi pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru," kata Heroe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News