Advertisement
Bertambah 14 Kasus, Siswa Positif Covid-19 saat PTM Jadi 40 Anak
Advertisement
Harianjogja.com, UMBULHARJO -Kasus Covid-19 di lingkungan sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Jogja terus bertambah. Penambahan terakhir terjadi di satu sekolah dengan jumlah 14 kasus. Menurut Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, dengan penambahan ini, total kasus positif peserta didik berjumlah 40 anak.
Jumlah ini tersebar di berbagai tingkatan yaitu SD, SMP, dan SMA. Heroe belum merinci berapa sekolah dan di mana saja persebaran kasusnya. "Ada tambahan kasus, dari satu sekolah ada 14 kasus positif Covid-19. Hari ini kami lakukan tracing sekelasnya," kata Heroe di Kompleks Balai Kota Jogja, Senin (6/12/2021.
Advertisement
BACA JUGA : Buntut Klaster Sekolah, Pemkab Kulonprogo Bakal Kurangi
Sejauh ini belum ada informasi terkait asal muasal penularan. Dari upaya tracing peserta didik yang positif Covid-19 baik teman sekelas maupun keluarga, hasilnya semua negatif. Seluruh kasus ini juga tergolong tanpa gejala.
"Sedang kami petakan, apakah kasus ini berada di wilayah tertentu atau tidak, selama ini teman sekelas enggak kena, keluarga juga enggak kena," kata Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja.
"Tidak ada pula klaster, penularan masih tingkat pertama, dan belum menularkan lagi."
Menurut Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kota Jogja, Budi Santosa Asrori, sekolah yang memiliki kasus positif Covid-19 akan dihentikan PTM-nya. "Akan dihentikan PTM-nya selama lima hari, untuk keperluan tracing," katanya.
Meski sudah ada puluhan peserta didik yang Covid-19, belum ditemukan kasus positif pada guru. Saat ini Pemerintah Kota Jogja masih melakukan skrining pada sekolah-sekolah. Waktu skrining disesuaikan dengan kegiatan masing-masing sekolah. Pada tahap pertama sampai 30 November lalu, ada 17 sekolah yang diskrining. Sekarang sudah masuk pada tahap kedua.
BACA JUGA : Buntut Meluasnya Klaster Covid-19, Seluruh Sekolah Tatap
Heroe mengingatkan warganya untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Terutama dengan adanya penemuan-penemuan kasus ini. "Meski sudah vaksin dan enggak ada gejala, masih ada sebaran di lingkungan kita.
Meski tidak berdampak serius dalam kesehatan, nyatanya masih ada virus yang beredar, catatannya itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024
- Jadwal Kereta Bandara YIA Kamis 25 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Advertisement