Advertisement
Malam Tahun Baru, Begini Kondisi Lautan Manusia di Tengah Kota Jogja
Advertisement
Harianjoga.com, JOGJA–Ribuan orang memadati kawasan Malioboro pada malam pergantian tahun. Pengunjung berbondong-bondong menuju Malioboro sejak Jumat sore (31/12/2021). Menjelang pergantian tahun menuju 2022 sekitar pukul 00.00 WIB, pengunjung memadati Titik Nol Km.
Lalu lintas sempat lumpuh total selama beberapa waktu lantaran masyarakat memenuhi area jalan raya.
Advertisement
Menurut perkiraan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (UPT PKCB) Jogja, Ekwanto, ada 10.000 orang yang berada di seluruh kawasan Malioboro. “Di hari biasa, sebelum pandemi Covid-19, [saat pergantian tahun baru] jumlah pengunjung sekitar 15.000. ini hampir seperti waktu normal,” kata Ekwanto saat memantau di kawasan Malioboro, Jogja, Jumat malam.
Seluruh petugas keamanan dari UPT PKCB Jogja terjun mengamankan kawasan Malioboro. Dari yang biasanya petugas pengamanan sekitar 36 orang, kini ada sekitar 100 orang. Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi mengatakan selain petugas dari UPT PKCB Jogja, petugas dari kepolisian, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan, dan lainnya juga berjaga.
“[Jumlah pengunjung saat ini dibanding dengan] liburan Natal sebelumnya masih lebih sedikit sekarang. [Di ujung-ujung Malioboro memang] kelihatan padat, tapi di tengah agak longgar,” kata Heroe.
Kepadatan ini cukup mengkhawatirkan sekaligus juga perkembangan baik. Muncul kecemasan karena kerumunan ini terjadi di masa pandemi. Namun padatnya wisatawan yang kebanyakan dari luar Jogja juga menggerakkan perekonomian. Banyak hotel yang penuh oleh penginap.
“Tapi kami berdoa agar semua sehat. Antusiasme orang dan kemudian kunjungan orang menggembirakan, tapi kami juga tetap khawatir,” kata Heroe.
Menjelang malam pergantian tahun, terpantau beberapa kali kembang api menyala. Namun itu berasal dari individu-individu dengan jumlah kembang api yang sedikit. Pemerintah Kota Jogja melalui kemantren mengantisipasi pesta kembang api dengan melarang penjualannya.
“Dari setiap kemantren sudah kami minta untuk di wilayahnya tidak ada yang berjualan kembang api, dan itu sudah bergerak. Kalau tetap masih ada yang menjual, mungkin itu simpanan lama. Akan kami tertibkan kembang api, meski kalau nyari susah. Karena kami bisanya menghentikan yang jual, tapi kalau [perorangan] yang bawa kami tidak tahu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lowongan Kerja: Kemensos Buka 40.800 Formasi ASN 2024, Cek di Sini!
Advertisement
Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Terus Jajaki Sejumlah Parpol jelang Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Sebut Kantongi Nama Wakil
- Pemkot Jogja Bakal Tambah Kapasitas TPS 3R
- KPU Kota Jogja Siap Merekrut PPK-PPS untuk Pilkada 2024, Cek Caranya
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
Advertisement
Advertisement