Advertisement

87 Anak di Kulonprogo Tak Divaksin karena Dilarang Orang Tua, Pemkab Tempuh Pendekatan Agama

Newswire
Senin, 10 Januari 2022 - 16:37 WIB
Bhekti Suryani
87 Anak di Kulonprogo Tak Divaksin karena Dilarang Orang Tua, Pemkab Tempuh Pendekatan Agama Ilustrasi vaksinasi Covid-19. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Pemerintah Kabupaten Kulonprogo melakukan pendekatan secara khusus kepada orang tua yang melarang anaknya divaksin COVID-19 agar memiliki pemahaman memadai sehingga kemudian mendukung anaknya divaksin guna mencegah penularan virus Corona baru itu dengan variannya.

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo Sri Budi Utami di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (10/1/2022), mengatakan hingga saat ini ada 87 anak usia 6-11 tahun yang orang tuanya menolak untuk divaksin.

Advertisement

"Langkah yang kami lakukan adalah melakukan pendekatan dengan meminta bantuan kepada orang-orang yang disegani oleh kelompok itu," kata dia.

Kalau alasan penolakan karena keyakinan, pihaknya juga melakukan pendekatan secara agama.

BACA JUGA: Keren! Hotel di Dubai Bangun Piramida dari 54.740 Gelas. Ini Penampakannya..

Pihaknya akan menghadirkan tokoh agama yang menurut mereka bisa memberikan masukan dan nasihat supaya anaknya diperbolehkan divaksin.

Adapun anak yang dilarang divaksin oleh orang tuanya, paling banyak ada di Kecamatan Galur, Lendah, dan Sentolo.

"Kalau secara medis belum bisa menembus supaya anaknya bisa divaksin, kami akan mengupayakan dengan cara lain," katanya.

Ketua Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulonprogo Fajar Gegana mengimbau orang tua yang anaknya belum divaksin segera mendaftakan ke puskesmas terdekat atau sekolah terdekat yang melaksanakan vaksinasi.

Terkait dengan orang tua yang belum mengizinkan anaknya divaksin dengan alasan agama dan lainnya, ia mengimbau supaya anaknya diizinkan divaksin. Hal ini dikarenakan dengan adanya COVID-19 varian Omicron, semua orang tidak tahu potensi pemaparannya.

"Berdasarkan informasinya, varian Omicron ini lebih cepat dan ganas dibandingkan dengan varian COVID-19 lainnya. Hal ini menjadi kekhawatiran kita bersama dan kita harus mengantisipasinya, salah satunya dengan vaksinasi," kata Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement