Advertisement

Menteri Kelautan dan Perikanan Pungut Sampah di Pantai Parangkusumo

Ujang Hasanudin
Jum'at, 28 Januari 2022 - 17:57 WIB
Bhekti Suryani
Menteri Kelautan dan Perikanan Pungut Sampah di Pantai Parangkusumo Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) RI, Sakti Wahyu Trenggono (kedua dari kanan) bersama Bupati Bantul Abdul halim Muslih (kanan) saat memungut sampah di Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul, Jumat (28/1/2022) - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL-Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono ikut membersihkan sampah di kawasan Pantai Parangkusumo, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Bantul, bersama jajaran Pemda DIY, Pemerintah Kabupaten Bantul, sukarelawan, dan masyarakat setempat, Jumat (28/1/2022). Kegiatan tersebut merupakan penanda dimulainya atau kick off #BulanCintaLaut yang dicanangkan KKP.

Trenggono mengatakan laut merupakan hal penting yang harus dijaga kebersihannya bersama karena sumber penghidupan bagi manusia. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan saat ini melalui Gerakan Bersih Pantai dan Laut (GBPL), namun diharapkan ada keberlangsungan yang dilakukan serentak di berbagai wilayah yang melibatkan semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat.

Advertisement

“Kegiatan bersih pantai dan bersih laut ini tidak akan berhasil jika hanya dilakukan Pemerintah Pusat, tapi pentingnya pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten dan seluruh masyarakat,” kata Trenggono.

BACA JUGA: Waspada! Kasus Covid-19 DIY Naik 2 Kali Lipat, Hari Ini Tambah 69 Kasus

Menteri Kelautan dan Perikanan mengatakan sampah menjadi persoalan laut sehingga harus dikelola dengan baik karena dapat mengancam produktivitas hasil laut. Program GBPL di Pantai Parangkusumo ini merupakan wujud komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam menjaga kelestarian ekosistem laut sesuai dengan prinsip ekonomi biru.

Trenggono juga berharap nantinya pada bulan tertentu ada saatnya nelayan tidak menangkap ikan, melainkan khusus mengambil sampah. Sampah-sampah tersebut bisa ditukar dalam bentuk kompensasi.

Dalam kegiatan GBPL yang dilakukan di sepanjang Pantai Parangkusumo hingga Pantai Parangtritis ini berhasil mengumpulkan sampah sekitar 1 ton. Kegiatan tersebut melibatkan semua elemen pemerintah dan masyarakat.

Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan Bantul memiliki luas wilayah laut seluas 120,94 kilometer persegi. Dengan luasan seperti itu mengandung potensi sumber daya perairan yang cukup besar dan beragam, baik itu hasil laut, pariwisatanya, serta energi gelombang yang sangat besar.

“Namun dibalik itu, laut dan pesisir kita terancam mengalami pencemaran akibat sampah yang terbawa oleh arus laut, utamanya adalah sampah plastik. Keberadaan sampah plastik yang tidak bisa terurai dalam waktu singkat bisa mengakibatkan pencemaran terhadap ekosistem laut dan lingkungan pesisir,” kata Halim.

Ia menyampaikan terimakasih adanya gerakan GBPL yang dilaksanakan di pesisir Bantul karena kegiatan tersebut sejalan dengan program Pemkab Bantul, yakni Bantul bersih sampah tahun 2025. “Semoga kegiatan GPBL ini akan memantik kesadaran kita bersama untuk terus merawat semangat menjaga kebersihan utamanya kawasan laut dan pesisir,” ujar Halim.

Menurut Halim permasalahan sampah mendesak untuk ditangani bersama karena apabila tidak segera ditangani bisa menimbulkan pencemaran, ganguan kesehatan dan gangguan estetika. Gerakan GBPL upaya bersama untuk mewujudkan kawasan pesisir yang bersih. Jika laut bersih dapat menjaga kelestarian ekosistem laut dan pesisir, sekaligus meningkatkan estetika kawasan pesisir Bantul yang menjadi salah satu ikon dan destinasi wisata andalan di Bantul.

Lebih lanjut Halim mengatakan bahwa salah satu sektor unggulan di Bantul adalah pertanian yang di dalamnya adalah perikanan. Sektor unggulan tersebut memiliki kontribusi yang besar terhadap PDRB. Maka dengan terjaganya kebersihan pesisir ini akan dapat meningkatkan estetika kawasan pantai sehingga akan terus menjadi magnet wisatawan.

“Selain estetika kasawan, daya tarik wisata di pesisir Bantul juga turut didukung oleh kegiatan atraksi melaut nelayan dan kuliner hasil laut yang kesemuanya ini bermuara pada terus bergeraknya roda perekonomian masyarakat pesisir bantul pada khususnya dan seluruh masyarakat Bantul pada umumnya,” tandas Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini

News
| Sabtu, 27 April 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement