Advertisement
Ini Peta Tol Jogja Bawen yang Dibangun Bulan Depan, Kebanyakan Melayang di Atas Selokan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tol Jogja Bawen Seksi I akan mulai dibangun bulan depan dengan konstruksi sebagian besar melayang di atas Selokan Mataram.
PPK Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja Bawen Wijayanto mengatakan pembangunan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 terdiri dari dua bentuk, yaitu elevated (melayang) dan at grade (di atas tanah).
Advertisement
BACA JUGA: Tak Ingin Penerima Ganti Rugi Tol Jogja Solo & Jogja Bawen Bangkrut, Ini Pesan Sultan
Peta Tol Jogja Bawen Seksi I dimulai dari Tirtoadi di Kecamatan Mlati, Sleman, hingga Banyurejo di Kecamatan Tempel. Jalan ini akan dilengkapi dengan simpan susun Banyurejo. Ada beberapa titik yang dibangun secara at grade maupun elevated.
Konstruksi at grade dimulai dari Banyurejo dan begitu menuju timur masuk ke Selokan Mataram, tol dibangun elevated hingga Margokaton dan Margodadi, Seyegan. Di Margomulyo, sebagian konstruksi dibuat at grade menuju Simpang Susun Tirtoadi, Mlati.
“Yang jelas yang di atas Selokan Mataram elevated dan lainnya at grade,” kata dia di Balai Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Sabtu (29/1/2022).
Tol Jogja Bawen akan mulai dibangun bulan depan, ditandai dengan peletakan batu pertama di Tirtoadi.
BACA JUGA: Warga Sekitar Tol Jogja Bawen di Tempel Sulit Cari Tanah Pengganti, Ini Saran Pemerintah
Rencana ground breaking atau peletakan batu pertama Tol Jogja-Bawen akan dimulai pada Maret mendatang. Pengerjaan konstruksi Seksi I tol Jogja Bawen ini diharapkan rampung pada akhir 2023.
Wijayanto mengatakan ground breaking dilaksanakan setelah land clearing pada akhir Februari mendatang. “Kemarin rencananya [ground breaking] digelar Februari, [karena tidak memungkinkan] ground breaking akan digelar pada Maret dimulai dari Tirtoadi, Mlati,” katanya.
Sembari menyiapkan kegiatan tersebut, lanjutnya, panitia pengadaan tanah masih fokus menyelesaikan proses pembayaran uang ganti kerugian (UGK) kepada warga yang belum menerima. Termasuk tanah-tanah yang memiliki karakter khusus seperti tanah kas desa (TKD), tanah wakaf, dan tanah yayasan. “Tanah terdampak tol di Seksi 1 ini 60 persen sawah 40 persen pekarangan,” katanya.
Pekan ini, Satker akan berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait keberadaan sultanat grond bersama pemilik lahan wakaf dan yayasan untuk membahas proses pembayaran uang ganti rugi.
BACA JUGA: Jadwal Operasi Tol Jogja-Solo, Ruas Ring Road Digarap Terakhir
“Uang ganti rugi untuk lahan warga hampir semuanya sudah dibayar, hanya beberapa yang tercecer atau belum memenuhi syarat administrasi. Jumlahnya tidak banyak,” katanya.
Satker juga akan membentuk tim kajian yang akan menilai apakah tanah sisa layak untuk masuk dalam proses pengadaan lahan Tol Jogja Bawen atau tidak. “Nanti tim yang akan menilai. Kalau sesuai ketentuan, sisa lahan di bawah 100 meter persegi bisa dimasukkan [proses pembayaran]. Tapi itu nanti menunggu penilaian dari tim saja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo, Jumat 26 April 2024
- Rute, Tarif dan Jalur Bus Trans Jogja, Yuk Cek di Sini
- Jadwal Pemadaman Jaringan Listrik di Kota Jogja Hari Ini, Cek Lokasi Terdampak di Sini
- Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com, Jumat 26 April 2024 dari soal Sampah hingga Gugatan ke KPU
Advertisement
Advertisement