Advertisement

Promo November

Ini Peta Tol Jogja Bawen yang Dibangun Bulan Depan, Kebanyakan Melayang di Atas Selokan

Abdul Hamied Razak
Senin, 31 Januari 2022 - 14:27 WIB
Budi Cahyana
Ini Peta Tol Jogja Bawen yang Dibangun Bulan Depan, Kebanyakan Melayang di Atas Selokan Ilustrasi jalan tol. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJATol Jogja Bawen Seksi I akan mulai dibangun bulan depan dengan konstruksi sebagian besar melayang di atas Selokan Mataram.

PPK Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Tol Jogja Bawen Wijayanto mengatakan pembangunan Tol Jogja-Bawen Seksi 1 terdiri dari dua bentuk, yaitu elevated (melayang) dan at grade (di atas tanah).

Advertisement

BACA JUGA: Tak Ingin Penerima Ganti Rugi Tol Jogja Solo & Jogja Bawen Bangkrut, Ini Pesan Sultan

Peta Tol Jogja Bawen Seksi I dimulai dari Tirtoadi di Kecamatan Mlati, Sleman, hingga Banyurejo di Kecamatan Tempel. Jalan ini akan dilengkapi dengan simpan susun Banyurejo. Ada beberapa titik yang dibangun secara at grade maupun elevated.

Konstruksi at grade dimulai dari Banyurejo dan begitu menuju timur masuk ke Selokan Mataram, tol dibangun elevated hingga Margokaton dan Margodadi, Seyegan. Di Margomulyo, sebagian konstruksi dibuat at grade menuju Simpang Susun Tirtoadi, Mlati.

“Yang jelas yang di atas Selokan Mataram elevated dan lainnya at grade,” kata dia di Balai Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel, Sabtu (29/1/2022).

Tol Jogja Bawen akan mulai dibangun bulan depan, ditandai dengan peletakan batu pertama di Tirtoadi.

BACA JUGA: Warga Sekitar Tol Jogja Bawen di Tempel Sulit Cari Tanah Pengganti, Ini Saran Pemerintah

Rencana ground breaking atau peletakan batu pertama Tol Jogja-Bawen akan dimulai pada Maret mendatang. Pengerjaan konstruksi Seksi I tol Jogja Bawen ini diharapkan rampung pada akhir 2023.

Wijayanto mengatakan ground breaking dilaksanakan setelah land clearing pada akhir Februari mendatang. “Kemarin rencananya [ground breaking] digelar Februari, [karena tidak memungkinkan] ground breaking akan digelar pada Maret dimulai dari Tirtoadi, Mlati,” katanya.

Sembari menyiapkan kegiatan tersebut, lanjutnya, panitia pengadaan tanah masih fokus menyelesaikan proses pembayaran uang ganti kerugian (UGK) kepada warga yang belum menerima. Termasuk tanah-tanah yang memiliki karakter khusus seperti tanah kas desa (TKD), tanah wakaf, dan tanah yayasan. “Tanah terdampak tol di Seksi 1 ini 60 persen sawah 40 persen pekarangan,” katanya.

Pekan ini, Satker akan berkoordinasi dengan Pemda DIY terkait keberadaan sultanat grond bersama pemilik lahan wakaf dan yayasan untuk membahas proses pembayaran uang ganti rugi.

BACA JUGA: Jadwal Operasi Tol Jogja-Solo, Ruas Ring Road Digarap Terakhir

“Uang ganti rugi untuk lahan warga hampir semuanya sudah dibayar, hanya beberapa yang tercecer atau belum memenuhi syarat administrasi. Jumlahnya tidak banyak,” katanya.

Satker juga akan membentuk tim kajian yang akan menilai apakah tanah sisa layak untuk masuk dalam proses pengadaan lahan Tol Jogja Bawen atau tidak. “Nanti tim yang akan menilai. Kalau sesuai ketentuan, sisa lahan di bawah 100 meter persegi bisa dimasukkan [proses pembayaran]. Tapi itu nanti menunggu penilaian dari tim saja,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement