Advertisement

Promo November

JJLS Gunungkidul Punya Panjang 80 Km, Tersambung Sepenuhnya 2 Tahun Lagi

David Kurniawan
Selasa, 01 Februari 2022 - 17:07 WIB
Budi Cahyana
JJLS Gunungkidul Punya Panjang 80 Km, Tersambung Sepenuhnya 2 Tahun Lagi Alat berat diterjunkan untuk mempermudah pembangunan JJLS di ruas Tepus-Jerukwudel, di Tepus, Gunungkidul, 29 Desember 2021. - Harian Jogja/David Kurniawan

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) sepanjang 80 kilometer (km) di Gunungkidul akan tersambung sepenuhnya pada 2024. Pembangunan jalan ini tinggal menyisakan ruas Kapanewon Tepus dengan Girisubo dan Kelok 18 di perbatasan Gunungkidul dan Bantul.

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah DIY Muhammad Shidiq mengatakan JJLS di Gunungkidul memiliki panjang sekitar 80 kilometer. Mayoritas ruas sudah selesai dibangun dan menyisakan segemen Tepus menuju Kalurahan Jerukwudel dengan panjang 11 kilometer serta Planjan-Tepus sepanjang 4,7 kilometer.

Advertisement

BACA JUGA: Rindu Lewat Jembatan Merah? Ada Kabar Baik untuk Anda

“Ruas Planjan-Tepus ditarget selesai akhir tahun ini dan progresnya sekarang sudah lebih dari 70% pekerjaan selesai dilakukan,” kata Shidiq, Selasa (1/2).

Ruas di segmen Tepus-Jerukwudel sudah dikerjakan sejak pertengahan 2021 lalu. Total biaya pembangunan mencapai lebih dari Rp200 miliar dengan waktu pengerjaan 2,5 tahun. “Jadi nanti di 2024, seluruh ruas JJLS di Gunungkidul sudah terkoneksi semua mulai dari Kapanewon Rongkop, Girisubo, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang hingga Purwosari,” ungkapnya.

Shidiq pun optimistis pengerjaan di ruas Tepus-Jerukwudel dapat selesai tepat waktu, walaupun didalam pelaksanaan harus mengepras sejumlah perbukitan untuk pembangunan jalan. “Kalau jumlah bukit yang dikepras belum tahu pasti karena total baru diketahui secara pasti setelah pengukuran jalan. Sedangkan saat ini masih dalam proses pengerjaan,” katanya.

Sementara, pembangunan Kelok 18, jalan penghubung Gunungkidul dan Bantul yang masuk dalam JJLS kini masuk tahap persiapan lelang.

BACA JUGA: Jadwal Operasi Tol Jogja-Solo, Ruas Ring Road Digarap Terakhir

Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah DIY, Muhammad Shidiq, mengatakan Kelok 18 adalah bagian JJLS di perbatasan Gunungkidul dan Bantul. Konstruksi JJLS tersebut menggunakan konsep Kelok 18 karena menyesuaikan kondisi geografis wilayah perbatasan yang berupa perbukitan.

Shidiq mengatakan ruas Kelok 18 masih dalam persiapan lelang.

“Untuk ruas perbatasan ini masih dalam tahap persiapan lelang,” katanya, Selasa (1/2/2022)

Sementara, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Wadiyana, mengatakan pembangunan JJLS adalah. Di luar Kelok 18, JJLS di Gunungkidul sudah 90% terbangun.

 “Seluruh ruas sudah dikerjakan, tapi penyelesaian tidak dalam waktu yang bersamaan. Secara fisik mayoritas JJL sudah terbangun,” katanya.

Sebelumnya, Koordinator Tim Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) DIY Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Widarto Sutrisno, mengatakan pembangunan JJLS Kelok 18 itu memakan waktu 24 bulan atau dua tahun anggaran. Dana yang dibutuhkan antara Rp25 miliar sampai dengan Rp30 miliar per kolometer.

BACA JUGA: Tol Jogja Bawen Potong Banyak Jalan Desa, Warga Akan Lewat Terowongan

Kelok 18 yang menghubungkan Kecamatan Kretek, Bantul, hingga Desa Girijati, Kecamatan Purwosari, Gunungkidul akan memiliki panjang 5,8 kilometer dengan lebar tujuh meter. Pembebasan lahannya sudah beres sejak 2018.

Kelok 18 digadang-gadang menjadi objek wisata baru dengan pemandangan Laut Selatan dan kawasan hutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement