Advertisement
Puluhan PKL Masih Nekat Berjualan di Sepanjang Malioboro, Aparat Ancam Angkut Barang
Advertisement
Harianjogjacom, JOGJA--Satuan Polisi Pamong Praja menemukan masih mendapati 29 Pedagang Kaki Lima (PKL) yang nekat beroperasi di Jalur Pedestrian Malioboro. Hingga 7 Februari 2022, petugas masih menggunakan cara persuasif untuk penertiban. Akan tetapi mulai 8 Februari, barang dagangan PKL akan diangkut jika masih nekat berjualan di jalur pedestrian.
Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmat menjelaskan temuan paling banyak PKL yang nekat beroperasi di jalur pedestrian Malioboro pada Selasa (1/2/2022) meski sebenarnya pada hari itu PKL sudah tidak boleh berjualan di kawasan tersebut. Petugas pun menggunakan cara persuasif dengan memberikan edukasi agar segera menutup barang dagangannya karena sudah seharusnya pindah ke Teras Malioboro 1 dan 2.
Advertisement
“Kemarin [Selasa 1 Februari] kami masih menemukan ada 29 pedagang yang berjualan [di jalur pedestrian. Karena tanggal itu seharusnya pindah, maka kami minta tutup agar segera pindah seperti PKL yang lain,” katanya, Rabu (2/2/2022).
Noviar menambahkan, berdasarkan pemantauan yang dilakukan oleh timnya, pada Rabu (2/2/2022) siang tidak ditemukan ada PKL yang berjualan di sepanjang Jalan Malioboro. Ia berharap semua PKL mematuhi kesepakatan bahwa mereka harus pindah ke Teras Malioboro.
“Sampai siang ini [Rabu] kami belum menemukan ada yang jualan, rata-rata mereka sudah bersiap pindah ke Teras Malioboro 1 dan 2. Sebagian besar sudah tertib atas kesadaram sendiri mengangkut barangnya untuk dipindah,” katanya.
BACA JUGA: Pohon & Baliho Tumbang di 7 Lokasi di Bantul, Warga Diminta Waspada karena Musim Hujan Masih Panjang
Ia mengatakan cara persuasif dengan mengedukasi agar segera pindah dilakukan hingga tanggal 7. Jika pada hari selanjutnya 8 Februari petugas masih menemukan adanya PKL yang berjualan di Jalur Pedestrian Malioboro, maka barang dagangan mereka akan langsung diangkut petugas. “Kalau tanggal 8 [masih ada yang berjualan] kami amankan barang dagangannya,” ujar Noviar.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji meminta kepada para PKL agar mematuhi kesepakatan dengan menempati lokasi baru. Karena pemerintah telah menyediakan tempat berikut fasilitasnya. Selain itu penentuan luas lapak sudah melalui survei terhadap penggunaan lapak sebelumnya. Bahkan beberapa PKL ada yang di lapak sebelumnya lebih sempit dibandingkan di lokasi baru saat ini.
“Kalau ada yang mengeluhkan sempit, sebaiknya dicoba dulu, karena masih disediakan space untuk menunggu, menyimpan stok. Memang tingkat keluasannya tidak sama dengan kemarin, satu lapak memiliki luas yang sama,” katanya.
Aji menyatakan Satpol PP DIY telah diminta agar melakukan tindakan preventif untuk periode 1-7 Februari agar PKL segera pindah. Tetapi jika sampai 8 Februari masih belum pindah atau gerobak masih ditemukan di jalur pedestrian Malioboro maka akan dilakukan penertiban.
“Nanti akan kami bantu untuk diangkatkan gerobak yang masih ada sepanjang Malioboro,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja dan Tarifnya, Cek di Sini!
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
Advertisement
Advertisement