Advertisement
Wisata Jogja: Ciri Khas Periode Awal Malioboro Bakal Ditonjolkan

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah terus bebenah menata wajah kawasan Malioboro sebagai salah satu destinasi wisata di Jogja. Malioboro ke depan bahkan bakal ditata tidak seperti konsep modern saat ini.
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi menjelaskan, nantinya penataan di kawasan Malioboro akan diupayakan agar sesuai dengan wujud dan karakter khasnya yakni bagian dari sumbu filosofis Jogja.
Advertisement
Bentuk fasad yang kini lebih mengarah ke konsep modern akan ditata agar lebih sesuai dengan ciri khas Malioboro pada periode awal.
BACA JUGA:Tips Supaya Tidur Lebih Nyenyak di Malam Hari
"Selain penataan di bagian fasad, tentunya kita juga tambahkan sejumlah fasilitas lainnya baik fisik dan non fisik agar karakter dan sisi historis Malioboro kembali seperti semula," jelasnya.
Menurut Heroe, upaya penataan di kawasan Malioboro nantinya akan coba merangkum sisi yang menonjol dari kawasan itu dari berbagai lintasan sejarah. Oleh karenanya, konsep penataan Malioboro yang baru nantinya akan berupaya untuk menggabungkan sejumlah sisi dari daya tarik Malioboro untuk ditawarkan kepada pengunjung.
"Kita tidak menghilangkan sisi tertentu dari periode lintasan sejarah Malioboro sejak awal dibentuk, namun coba menggabungkannya jadi satu kesatuan yang komplet dan disesuaikan dengan konsep yang baru dan utuh," jelas dia.
Sementara, Perkumpulan Pengusaha Malioboro dan Ahmad Yani (PPMAY) menyatakan, penataan kawasan Malioboro hendaknya dilakukan komprehensif dan terpusat agar kawasan itu tetap menarik dan jadi ramai oleh wisatawan. Konsep penataan juga perlu menampung aspirasi berbagai pihak baik antara pemerintah dan juga kalangan swasta.
"Malioboro sebagai ikon Kota Jogja tentunya perlu penataan yang menarik dan bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan. Kita siap berkolaborasi dengan pemerintah untuk penataan kawasan Malioboro," kata Koordinator Lapangan PPMAY, Karyanto Purbohusodo.
Karyanto mengatakan, setelah PKL direlokasi pemerintah masih punya sederet tugas lain untuk menjadikan kawasan Malioboro kian ciamik. Misalnya saja berkaitan dengan kabel listrik yang kurang tertata, jaringan fiber internet serta kawasan lorong pertokoan yang masih belum dipercantik setelah ditinggalkan PKL.
"Apalagi dengan bakal datangnya perwakilan UNESCO di tahun ini, tentunya membutuhkan persiapan yang baik agar kawasan sumbu filosofis dan Malioboro lebih dikenal luas oleh masyarakat lainnya," ungkap Karyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Di Jakarta ASN Tidak Boleh Berangkat Kerja Pakai Kendaraan Pribadi, Bakal Diawasi Satpol PP
Advertisement

Asyiknya Interaksi Langsung dengan Hewan di Kampung Satwa Kedung Banteng
Advertisement
Berita Populer
- BPN Bantul Blokir Internal Sertifikat Mbah Tupon dan Panggil Notaris yang Terlibat
- Jalan Rusak Menuju Padukuhan Jorong di Purwosari Gunungkidul Belum Bisa Diperbaiki, Ini Alasannya
- Pembebasan Pajak LP2B di Bantul Mulai Diterapkan Tahun Depan
- Perluasan ITF Niten Ditolak Warga, Bupati Bantul Perintahkan Hal Ini
- Jaga Keamanan Aksi Hari Buruh, Polresta Jogja Turunkan 924 Anggota Polisi
Advertisement
Advertisement