Advertisement
Pedagang Pasar Seni Sentolo Keluhkan Sistem Pengelolaan

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pedagang di Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo mengeluhkan sistem pengelolaan pasar tersebut. Pemkab maupun pemerintah kalurahan diharapkan mampu memberikan solusi terkait dengan pengelolaan pasar yang berada di pintu masuk Kulonprogo sisi timur ini.
Pedagang kerajinan tangan di Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo, Heri Pratignyo, 62, mengatakan keberadaan pasar ini sebenarnya cukup strategis dalam mendatangkan wisatawan maupun masyarakat lokal karena lokasinya berada di jalan nasional Jogja-Purworejo.
Advertisement
"Tetapi karena pengelolaannya enggak jelas, akhirnya seperti ini. Selain itu adanya bangunan di sebelah utara juga menghalangi pandangan orang yang ingin masuk ke pasar seni," kata pemilik Knit Craft ini saat ditemui, Selasa (8/3/2022).
Di awal keberadaannya, Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo diisi sekitar 10 pedagang kerajinan. Namun lantaran minimnya jumlah pengunjung serta pengelolaan yang enggak jelas, maka pasar ini sulit berkembang.
"Sampai saat ini kami masih bisa bertahan karena pengandalkan pemesanan. Kalau mengandalkan pengunjung yang datang, kami pasti ikut tutup juga. Pedagang yang lain memilih tutup karena sepi pengunjung. Bahkan saat ini beberapa kios sudah dikontrakkan oleh pemiliknya," ujar Heri.
Dia berharap Pemkab Kulonprogo maupun pemerintah kalurahan setempat memberikan solusi dalam pengembangan Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo ini.
Kepala Disperindag Kulonprogo, Sudarna mengatakan pengelolaan Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo menjadi kewenangannya. Namun, ada beberapa faktor yang melatarbelakangi upaya revitalisasi tidak bisa dilakukan.
"Lahan Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo milik Pemerintah Kalurahan Sentolo, dan beberapa waktu lalu pemerintah kalurahan berkirim surat ke Bupati untuk meminta kembali lahan beserta bangunan yang ada di atasnya untuk didayagunakan," ujar Sudarna.
Menurutnya, di awal pengoperasian para pedagang atau pengguna kios membuat perjanjian dengan Disperindag. Sayangnya, saat ini surat perjanjian sudah kedaluwarsa. “Bahkan hampir semua pedagang sudah tidak aktif lagi," kata Sudarna.
Saat ini Disperindag Kulonprogo memilih opsi untuk mengembangkan Pasar Sentolo Baru. Ia menilai Pasar Seni dan Kerajinan lebih representatif untuk dikembangkan di Pasar Sentolo Baru. “Kami fokus mengembangkan Pasar Percontohan Sentolo Baru, sehingga dengan beberapa pertimbangan, Pasar Seni dan Kerajinan Sentolo bakal diserahkan ke Pemerintah Kalurahan Sentolo sesuai peraturan perundangan yang berlaku," kata Sudarna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK: Harun Masiku Lolos dari OTT Karena Intervensi Hasto Kristiyanto
Advertisement
Menyelami Hubungan Manusia dengan Alam lewat Lukisan, Garrya Bianti Hadirkan Pameran Back to Nature
Advertisement
Berita Populer
- Bawa Misi Keluar Dari Zona Degradasi, Pieter Huistra Pimpin Latihan Perdana PSS Sleman
- Warga Tirtonirmolo Tangkap Pencuri Sepeda Motor Yamaha RX King dan Fazio
- Satpol PP Bantul Tunggu SK Bupati untuk Penertiban Saat Ramadan
- Petugas Temukan Obat Hewan Belum Terdaftar Saat Pemantauan Rutin di Kota Jogja
- Pemkab Bantul Segera Terbitkan Perbup untuk Menata Kabel Optik
Advertisement
Advertisement