Advertisement

Ratusan Warga Terlibat Bersih Sungai Serentak

Lugas Subarkah
Senin, 14 Maret 2022 - 15:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Ratusan Warga Terlibat Bersih Sungai Serentak Sejumlah warga membersihkan Sungai Gajahwong, Padukuhan Ambarukmo, Caturtunggal, Depok, Minggu (13 - 3). Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN-Ratusan warga Sleman bersama Komunitas Sungai yang tergabung dalam Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) menggelar Aksi Bersih Sungai Serentak, Minggu (13/3/2022) pagi. Kegiatan ini dimulai dari hulu hingga hilir di dua alur sungai, yakni Sungai Pelang yang berhilir di Gajahwong wilayah Sleman dan Sungai Kuning.

Ketua FKSS, AG. Irawan, menjelaskan pada alur Sungai Pelang hingga Gajahwong melibatkan enam komunitas sungai di masing-masing titik. Mulai dari Komunitas Pelang Pandansaren, Pakembinangun, lalu menuju Pelang Turen Sardonoharjo. “Kemudian dilanjutkan ke Sungai Pelang Dayu, Sinduharjo, Pelang Joho, Condongcatur, Pelang Santren, Pelemkecut, Caturtunggal dan berakhir di Sungai Gajahwong Ambarukmo, Depok,” ujarnya.

Advertisement

Sedang untuk Sungai Kuning dilaksanakan oleh empat komunitas sungai, mulai dari hulu di Grogolan Umbulmartani, Ngemplak, Sungai Kuning Sempu, Wedomartani, Sungai Kuning Sendangtirto dan berakhir di Sungai Kuning Dawukan, Berbah, Sleman.

“Ada pula satu komunitas di Sungai Bedog Jogokerten, Trimulyo Sleman.  Jika tiap komunitas mampu mengerahkan 50 orang warga setempat, maka ada sekitar 500 orang akan turun ke sungai untuk membersihkan sampah sungai di Sleman,” katanya.

Aksi serentak ini bertujuan untuk kian meningkatkan rasa peduli akan kelestarian sungai. Juga mengajak warga setempat, khususnya yang wilayahnya dilewati aliran sungai merasa memiliki sungai. Karena sungai merupakan nadinya bumi.

Baca juga: Perempuan Hampir Tertabrak saat Foto di Tugu Jogja, Warganet: Norak

Ibarat tubuh manusia, jika aliran nadinya terganggu, maka akan menimbulkan beragam gangguan kesehatan pada bagian tubuh yang lain. “Demikian juga dengan sungai. Jika aliran sungai terganggu, mulai dari sampah, limbah, alih fungsi aliran juga terdesak permukiman bahkan gangguan lain, maka kehidupan makhluk lain, termasuk di dalamnya manusia, juga akan terganggu,” katanya.

Semua elemen masyarakat harus saling berkomunikasi, bersinergi dan bekerjasama dalam merawat dan menjaga aliran sungai. Edukasi sungai harus terus dilakukan dengan beragam pola dan skema. Sehingga kepedulian para pihak, mulai warga yang tinggal di pinggir sungai, komunitas peduli sungai, pemerintah, dunia usaha juga media massa, harus terus ditingkatkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, mengapresiasi atas gerakan masyarakat terutama warga yang tinggal di pinggir sungai untuk terus peduli dengan kelestarian lingkungan.

"Gerakan pelestarian lingkungan butuh konsistensi dan daya tahan. Jadi kita perlu terus bersinergi. Saya sangat berterimakasih pada warga yang mau membentuk komunitas peduli sungai dan terus bergerak untuk kelestarian lingkungan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024

News
| Jum'at, 19 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement