Advertisement
Tradisi Padusan, Wisata Gunungkidul Tetap Dibuka

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pemkab Gunungkidul memastikan tidak ada penutupan objek wisata pada saat tradisi padusan, satu hari jelang pelaksanaan Ibadah Puasa. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, Kamis (24/3/2022).
“Padusan jelang puasa merupakan bagian dari tradisi dan budaya yang harus dilestarikan. Jadi, tidak ada penutupan wisata,” kata Heri.
Advertisement
Menurut dia, pada saat ada larangan malah bisa memicu terjadinya konflik sosial di masyarakat. “Makanya kami tidak melarang tradisi ini dan mudah-mudahan dapat memberikan manfaat,” ujarnya.
Heri berpesan pada saat padusan berharap kepada pengunjung wisata untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Baginya, penerapan protokol ini menjadi kunci penting dalam upaya penanggulangan sehingga tidak ada penularan virus corona di area wisata.
“Jadi harus ada sinergitas yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan agar mata rantai penyebaran virus corona dapat diputus,” katanya.
Baca juga: Jelang Ramadan, Update Harga Sejumlah Sembako di Jogja
Untuk protokol, ia tidak menampik masyarakat sudah paham berkaitan dengan pelaksnaaan. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak bosan untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan penyebaran virus corona. “Harus terus patuh dan tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan,” katanya.
Hal tak jauh berbeda disuarakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurut dia, ada kemungkinan puncak kasus penularan Covid-19 sudah terlewati. Hal ini terlihat dari tren penularan yang angkanya dibawah 100 kasus per harinya.
Ia menilai kasus penularan sudah jauh menurun dibandingkan di awal Maret yang mencapai ratusan warga positif per harinya. “Kelihatannya sudah melewati masa puncak,” katanya.
Meski puncak kasus sudah terlewati, Dewi meminta masyarakat untuk tetap waspada. Terutama untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan saat beraktivitas sebagai upaya pencegahan. Pasalnya, langkah ini salah satu cara memutus mata rantai penyyebaran virus corona. “Tidak boleh lengah, terutama saat libur Idul Fitri nanti. Jadi, tidak boleh abai terkait dengan penularan yang masih menjadi ancaman,” katanya.
Selain itu, untuk pencegahan juga terus melakukan program vaksinasi, baik suntikan dosis pertama, kedua ataupun booster. Dewi mengungkapkan, hingga sekarang warga yang telah menjalani vaksinasi booster sebanyak 39.191 orang. “Kalau diprosentasekan jumlahnya mencapai 6,59 persen,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Diduga Jadi Korban Pengeroyokan, Tahanan Kasus Pencabulan Anak Tewas di Sel Tahanan Polresta Denpasar
Advertisement

Garebeg Besar Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Digelar Hari Ini, Mulai Pukul 09.00 WIB
Advertisement
Berita Populer
- Dinas Perdagangan Jogja Sebut Sampah Plastik dan Kertas dari 29 Pasar Dibeli Mitra
- Lokasi Salat Iduladha 2025 di Jogja, Sleman, Bantul dan Sekitarnya
- Bantul Targetkan Juara Umum ke-10 pada Peparpeda DIY 2025
- Tata Cara Salat Iduladha 2025: Lafal Niat dan Bacaan di Sela-sela Takbir
- Lokasi Salat Iduladha 2025 di Gunungkidul
Advertisement
Advertisement