Advertisement

Tradisi Padusan, Wisata Gunungkidul Tetap Dibuka

David Kurniawan
Kamis, 24 Maret 2022 - 13:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Tradisi Padusan, Wisata Gunungkidul Tetap Dibuka rnrnAktivitas di Pantai Gesing di Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang. Di wilayah ini akan dibangun pelabuhan pendaratan ikan dan proses sudah memasuki tahapan pembebasan lahan. foto diambil 28 Februari 2021-Harian Jogja - David Kurniawan\\r\\n

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pemkab Gunungkidul memastikan tidak ada penutupan objek wisata pada saat tradisi padusan, satu hari jelang pelaksanaan Ibadah Puasa. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto, Kamis (24/3/2022).

“Padusan jelang puasa merupakan bagian dari tradisi dan budaya yang harus dilestarikan. Jadi, tidak ada penutupan wisata,” kata Heri.

Advertisement

Menurut dia, pada saat ada larangan malah bisa memicu terjadinya konflik sosial di masyarakat. “Makanya kami tidak melarang tradisi ini dan mudah-mudahan dapat memberikan manfaat,” ujarnya.

Heri berpesan pada saat padusan berharap kepada pengunjung wisata untuk terus mematuhi protokol kesehatan. Baginya, penerapan protokol ini menjadi kunci penting dalam upaya penanggulangan sehingga tidak ada penularan virus corona di area wisata.

“Jadi harus ada sinergitas yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan agar mata rantai penyebaran virus corona dapat diputus,” katanya.

Baca juga: Jelang Ramadan, Update Harga Sejumlah Sembako di Jogja

Untuk protokol, ia tidak menampik masyarakat sudah paham berkaitan dengan pelaksnaaan. Meski demikian, masyarakat diminta untuk tidak bosan untuk berpartisipasi dalam upaya penanggulangan penyebaran virus corona. “Harus terus patuh dan tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan,” katanya.

Hal tak jauh berbeda disuarakan oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty. Menurut dia, ada kemungkinan puncak kasus penularan Covid-19 sudah terlewati. Hal ini terlihat dari tren penularan yang angkanya dibawah 100 kasus per harinya.

Ia menilai kasus penularan sudah jauh menurun dibandingkan di awal Maret yang mencapai ratusan warga positif per harinya. “Kelihatannya sudah melewati masa puncak,” katanya.

Meski puncak kasus sudah terlewati, Dewi meminta masyarakat untuk tetap waspada. Terutama untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan saat beraktivitas sebagai upaya pencegahan. Pasalnya, langkah ini salah satu cara memutus mata rantai penyyebaran virus corona. “Tidak boleh lengah, terutama saat libur Idul Fitri nanti. Jadi, tidak boleh abai terkait dengan penularan yang masih menjadi ancaman,” katanya.

Selain itu, untuk pencegahan juga terus melakukan program vaksinasi, baik suntikan dosis pertama, kedua ataupun booster. Dewi mengungkapkan, hingga sekarang warga yang telah menjalani vaksinasi booster sebanyak 39.191 orang. “Kalau diprosentasekan jumlahnya mencapai 6,59 persen,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Mag 5,1 Guncang Papua

News
| Selasa, 17 September 2024, 02:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Jogja Masih Jadi Magnet Wisatawan

Wisata
| Minggu, 08 September 2024, 11:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement