Advertisement

Petani Milenial Bisa Geser Dominasi Pekerjaan dari Kota ke Desa

Sunartono
Jum'at, 25 Maret 2022 - 12:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Petani Milenial Bisa Geser Dominasi Pekerjaan dari Kota ke Desa Salah satu kegiatan program Petani Milenial. - Ist.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Program Petani Milenial yang digulirkan pemerintah diharapkan mampu menggeser dominasi pekerjaan yang selama ini lebih banyak di kota menjadi di desa. Catatannya, desa harus menambah penguasaan teknologi.

Politikus Ridwan Kamil menilai regenerasi petani sudah terlihat dari penggunaan teknologi pengolahan pertanian hingga pemasaran yang banyak diterapkan petani milenial. Hal ini tidak ditemui pada petani lansia. Petani milenial bahkan menyian tanaman menggunakan ponsel dan menjual panen lewat e-commerce

Advertisement

"Petani muda saat ini sudah pakai teknologi, menyiram tanaman menggunakan handphone, penjualan dengan e-commerce, ini tidak terjadi di generasi petani tua," katanya dalam rilisnya, Jumat (25/3/2022).

Ia menilai jika penguasaan teknologi di desa terus dikembangkan sehingga terjadi perpaduan antara petani milenail dengan desa digital, maka ke depan akan mampu menggeser kesejahteraan yang selama ini didominasi perkotaan ke pedesaan.

"Petani Milenial ini jika dipadukan dengan desa digital, maka kesejahteraan akan bergeser, tidak hanya didominasi oleh pekerjaan di kota, melainkan juga di desa asal menguasai teknologi," ujar Ridwan Kamil ini.

Ia menegaskan petani milenial bukanlah program karpet merah yang secara instan menghasilkan keuntungan tanpa rintangan. Mereka pasti menemui kendala, seperti akses ke perbankan karena tak memenuhi persyaratan, salah komoditas, hingga gagal panen. Program ini diibaratkan pendakian gunung yang harus selalu didampingi pemerintah lewat pelatihan, anggaran, lahan, teknologi sampai pemasaran.

Selain itu, program tersebut bukan program karpet merah yang bisa langsung sukses, melainkan butuh didampingi pemerintah melalui pelatihan, anggaran, lahan, peralatan, dan pemasaran.

"Seperti di Jawa Barat, setelah satu tahun, dari sekian banyak yang mengikuti program Petani Milenial diwisuda sebanyak 1.249 orang. Berbagai macam latar belakang, mulai dari mereka keluarga petani, juga ada sarjana non-pertanian seperti psikologi, sastra, mahasiswa, dosen, seniman, maupun ibu rumah tangga,” katanya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Gorontalo

News
| Kamis, 25 April 2024, 04:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement