Advertisement

Promo November

Minyak Goreng Sawit Mahal, Minyak Kelapa di Kulonprogo Laris Manis

Hafit Yudi Suprobo
Kamis, 31 Maret 2022 - 20:07 WIB
Bhekti Suryani
Minyak Goreng Sawit Mahal, Minyak Kelapa di Kulonprogo Laris Manis Minyak kelapa produksi salah satu warga di Dusun Kaligayam, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo, pada Kamis (31/3/2022)-Harian Jogja - Hafid Yudi Suprobo

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO--Minyak kelapa menjadi pilihan masyarakat di Kulonprogo seiring mahalnya harga minyak goreng sawit kemasan dan minimnya ketersediaan stok.

Minyak kelapa dinilai murah dan terjangkau. Sehingga, kebutuhan sehari-hari keluarga bisa tercukupi.

Advertisement

Salah satu warga Dusun Kaligayam, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo, Fariyanah, 39, mengatakan harga minyak kemasan yang masih tidak ramah dikantongnya serta stok yang masih minim menjadi alasan mengapa dirinya membeli minyak kelapa.

"Minyak kemasan kan harganya masih mahal dan stoknya juga masih langka ya. Jadi, saya memilih minyak goreng kelapa ya. Harganya lebih murah ketimbang minyak goreng kemasan," ujar Fariyanah usai membeli minyak kelapa produksi salah satu warga di Dusun Kaligayam, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo, pada Kamis (31/3/2022).

BACA JUGA: 4 Hal Cuma Ada di Jogja, Tidak Akan Kamu Temukan di Daerah Lain

Dikatakan Fariyanah, ia lebih memilih minyak goreng kelapa juga dikarenakan faktor kesehatan. Ia menilai bahwa proses pembuatan minyak goreng kelapa lebih higienis dan natural jika dibandingkan dengan proses pembuatan minyak goreng sawit.

Sementara itu, warga lainnya yakni Sutini, 31, warga warga Dusun Kaligayam, Kalurahan Kulur, Kapanewon Temon, Kulonprogo, mengatakan harga sejumlah komoditas di pasar tradisional yang mengalami kenaikan ditambah dengan tingginya harga minyak goreng membuat dirinya lebih memilih minyak goreng kelapa.

"Harga minyak goreng kelapa itu masih dibanderol dengan harga satu liter yakni Rp21.000. Sedangkan, harga minyak goreng kemasan kini berada di angka per liternya Rp25 ribu. Harga minyak kemasan masih mahal. Ditambah, ini kan jelang puasa ya. Jadinya, ya berat kalau harus beli minyak goreng kemasan," terang Sutini.

Lebih lanjut, pemilik rumah produksi minyak goreng kelapa curah di Kulur, Ngatijan, mengatakan produksi minyak goreng yang berasal dari santan kelapa telah dilakukannya sejak 1970 silam. Per harinya, ia bisa memproduksi sebanyak 160 liter minyak goreng kelapa.

"Melambungnya harga minyak goreng kemasan memang menjadi berkah tersendiri bagi saya. Karena sekarang jualannya menjadi mudah ya. Ada peningkatan juga dari penjualan jika dibandingkan beberapa waktu sebelum naiknya harga minyak goreng kemasan," terang Ngatijan.

Minyak goreng kelapa besutan Ngatijan tidak hanya digemari oleh masyarakat di Kulonprogo. Produknya sudah beredar di sejumlah daerah seperti DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan Jakarta. Produk yang sudah sampai di luar Kulonprogo tentunya merupakan minyak yang telah disuling.

"Kalau minyak mentah ini hanya lingkungan daerah sini aja. Kalau yang disuling itu udah jauh itu, udah sampai Jakarta, Madiun sampai Solo dan otomatis di Jogja yang lebih banyak itu. Sehari tuh saya bikinnya 160 liter, terus diambil pabrik penyulingan itu kira-kira 1 kwintal, terus kalau pembelian di rumah itu (minyak mentah) per orang kadang 5 liter, 1 liter, 0,5 liter karena namanya di kampung," ungkap Ngatijan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Segera Menyusun Data Tunggal Kemiskinan

News
| Jum'at, 22 November 2024, 23:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement