Advertisement
Menengok Padusan 2015, 4 Wisatawan Meninggal Tertimpa Tebing Pantai Sadranan

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Pengunjung pantai yang melakukan padusan diminta untuk berhati-hati terhadap potensi kecelakaan laut. Salah satu kecelakaan yang terjadi adalah tebing runtuh dan menimpa wisatawan hingga meninggal dunia.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono, Jumat (1/4/2022) mengatakan keindahan alam di kawasan pantai juga menyimpan potensi bahaya. Selain ancaman terseret arus laut, juga ada potensi tebing perbukitan runtuh. “Kami meminta wisatawan untuk tidak bermain atau berteduh di bawah tebing,” kata Marjono, Jumat siang.
Advertisement
Ia menceritakan, tebing longsor pernah terjadi di Pantai Sadranan di Kalurahan Sidoharjo, Tepus pada saat padusan di 2015 lalu. Saat itu, ada empat korban meninggal dunia karena tertimpa tebing yang runtuh karena terkikis air laut.
“Pada saat kejadian kami harus berjibaku mengevakuasi para korban. Selain menurunkan alat berat, guna memudahkan pencarian juga sempat menerjunkan anjing pelacak,” ungkapnya.
Marjono menambahkan, untuk antisipasi agar kejadian sama tidak terulang, sudah memasang papan peringatan di area berbahaya. “Sekarang masih landai, tapi kemungkinan baru ramai setelah Shalat Jumat,” katanya.
Baca juga: Koki Asal Solo Belum Ditemukan, Area Pencarian Diperluas hingga Pacitan
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto menambahkan, pada saat tradisi padusan ada potensi kenaikan gelombang yang tingginya mencapai empat meter. Pengunjung diminta mewaspadai fenomena ini saat berwisata aman dan bisa sampai di rumah dengan selamat. “Informasi dari BMKG ada kenaikan gelombang di Pantai Selatan,” katanya.
Menurut dia, seluruh anggota SAR berjumlah 64 anggota disiagakan. Puluhan personil dikerahkan untuk pengawasan dari Pantai Poktunggal hingga kawasan Pantai Gesing di Kapanewon Panggang.
Menurut dia, pengawasan tidak hanya berkaitan dengan keselamatan, tapi juga untuk memastikan pengunjung menaati protokol kesehatan. Upaya ini sebagai salah satu cara memutus mata rantai penyebaran virus corona.
“Pandemi masih berlangsung. Kami akan terus mengimbau pengunjung menaati protokol kesehatan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kemenhut Siapkan Langkah Hukum untuk Kasus Tambang di Raja Ampat
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Daftar 10 Stasiun Kereta Api Terpadat Saat Long Weekend Iduladha 2025, Jogja Tidak Masuk
- Ritual Grebeg Kraton Jogja Dikembalikan ke Era Sri Sultan HB VII, Tak Ada Utusan Raja Mengantar Gunungan ke Kepatihan
- Toko Berjejaring di Semanu Gunungkidul Disatroni Perampok, Uang Puluhan Juta Raib Dibawa Kabur
- Puncak Arus Balik Iduladha 2025 dengan Kereta Api dari Jogja Diprediksi Mulai Minggu 8 Juni
- RS Panembahan Senopati Siap Jalankan KRIS Meski Pemerintah Menunda Penerapan Nasional
Advertisement
Advertisement