Advertisement
Anggotanya Jadi Korban Klithih, IPM DIY Siapkan Skema Trauma Healing
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Daffa Adzin Albasith, korban klithih yang bertatus pelajar SMA Muhammadiyah 2 Jogja dikenal sebagai sosok aktif mengikuti kegiatan organisasi. Ia tercatat sebagai anggota Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM).
BACA JUGA: Sosok Daffa, Pelajar Korban Klithih Terbaru di Jogja yang Dikenal Aktif Berorganisasi & Anggota IPM
Advertisement
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Jogja Slamet Purwo mengatakan almarhum Daffa termasuk pelajar yang aktif berorganisasi. Ia beberapa kali menjadi panitia dalam kegiatan sekolah, terakhir kali pada acara pentas seni Rising Up#6 di SMA Muha pada akhir Maret 2022 lalu. Selain itu, korban juga dikenal aktif sebagai anggota IPM.
Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Racha Julian Chairurrizal mengecam kejahatan jalanan tersebut.
“Kita perlu mengecam perbuatan klithih yang mayoritas dilakukan oleh pelajar, dan meminta seluruh elemen mulai dari teman sebaya, keluarga, organisasi masyarakat, tenaga pendidik, dan pihak yang berwajib untuk secara kolektif menangani klithih secara serius. Terakhir, dengan kedaruratan yang sedemikian rupa, saya pikir, Pemerintah DIY untuk secara tegas menangani kasus ini dengan strategi yang tidak bertele-tele dan memberi efek jera,” kata dia melalui keterangan tertulis kepada Harian Jogja, Selasa (5/4/2022).
Dia mengatakan perlu sinergi semua pihak untuk meminimalkan dan mencegah kasus serupa.
Kepala Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Pimpinan Wilayah IPM Muhammad Yasir Abdad mengatakan organisasinya sedang menyiapkan skema trauma healing bagi korban klithih, terutama remaja yang melihat langsung kekerasan jalanan seperti pembacokan dan penganiayaan lain yang menyebabkan trauma.
“Saat ini yang bisa kami lakukan sebagai pihak yang juga membidangi isu pelajar adalah menyiapkan skema pendampingan trauma healing bagi teman kami yang melihat langsung kejadian penganiayaan kepada adinda Daffa Adzin Albasith. Tentu dalam hal ini kami juga akan melakukan audiensi dengan KPAI dan Aisyah untuk menyiapkan tim khusus yang kompeten dalam proses pendampingan trauma,” ujar dia.
Menurut dia, kemampuan melihat inti pokok permasalahan sosial dan menyiapkan langkah strategis yang menyentuh langsung para pelajar perlu diperbanyak agar pelajar di DIY semakin sadar bahwa kebutuhan rasa aman masyarakat merupakan tanggung jawab bersama.
“Selain itu, strategi jangka panjang yang juga kami siapkan adalah membentuk satuan tugas yang memberikan pendidikan sosial berbasis penyaluran skill bagi pelajar di DIY agar dapat memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif. Pendekatan ini kami ambil berdasarkan hasil riset yang kami lakukan dan menemukan fakta bahwa diperlukan media penyalur minat dan bakat bagi pelajar untuk menghindarkan pelajar dari kegiatan-kegiatan yang kurang produktif dan mengarah pada tindakan kriminal seperti klithih.” ucap Yasir saat ditemui di Gedung Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Erick: Merger Garuda dan Pelita Air Masuk Peta Jalan 6 Bulan
Advertisement
Asyiknya Camping di Pantai, Ini 2 Pantai yang Jadi Lokasi Favorit Camping Saat Malam Tahun Baru di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Update Bursa Transfer, Dirut PSS Gusti Randa: Dua Pemain Asing Sudah Tiba di Sleman
- 2,3 Juta Wisatawan Berkunjung ke Destinasi Wisata di Bantul Sepanjang 2024, Parangtritis-Depok Masih Jadi Andalan
- Polda DIY Fokus Pengamanan di Kawasan Wisata Jelang Berakhirnya Libur Natal dan Tahun Baru
- Polres Bantul Ungkap 135 Kasus narkoba Sepanjang 2024
- Atasi Abrasi Pantai, Pemkab Bantul Segera Keluarkan Perda
Advertisement
Advertisement