Difabel di Ngaglik Sleman Dapat Kursi Roda dan Pekerjaan
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Pemkab Sleman memberikan perhatian kepada kaum difabel dengan bantuan kursi roda. Salah satu difabel, Koko Taufik Bagas Sulistiyawan, bahkan ditawari pekerjaan ketika menerima bantuan kursi roda.
BACA JUGA: Indonesia Resmi Punya 10 Bandara Internasional, Salah Satunya YIA
Advertisement
Ditemui di rumahnya, di Kalurahan Minomartani, Kapanewon Ngaglik, pria yang akrab disapa Koko ini terlihat semringah mencoba kursi roda barunya, Kamis (7/4/2022). Ia menceritakan usahanya hingga pada akhirnya mendapatkan kursi roda dan pekerjaan tersebut.
Beberapa bulan yang lalu, Koko yang tengah menunggu hasil ujian sekolah kelas XII di SMK Bina Harapan, mengeluhkan kondisi kursi roda yang biasa ia pakai di sekolah sudah rusak. “Lalu saya mengajukan bantuan kursi roda, lewat kecamatan,” ujarnya.
Sekira sebulan setelah pengajuan, Koko mendapatkan kursi roda baru. Kursi roda diberikan langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, yang datang ke rumahnya beberapa waktu lalu. Selain memberi kursi roda, dalam kesempatan yang sama Bupati Sleman juga menawarkan pekerjaan.
Koko menceritakan dirinya ditawari pekerjaan yang berkaitan dengan disiplin ilmunya, yakni keknik komputer jaringan (TKJ) di PDAM Sleman, karena kebetulan di instansi tersebut memang sedang membutuhkan karyawan di bidang itu.
Koko pun sudah mengirimkan curriculum vitae (CV) ke PDAM Sleman. Meski demikian, sampai sekarang ia belum menerima kabar diterima atau tidaknya lamarannya. “Saya juga masih menunggu pengumuman kelulusan dulu,” ungkapnya.
Koko langsung menerima tawaran tersebut lantaran setelah lulus SMK ingin bekerja dulu selama satu tahun, baru kemudian melanjutkan kuliah. Sejak SD ia bersekolah di sekolah reguler tanpa ada hambatan signifikan.
BACA JUGA: Gagal Paham, Milenial Mengira Pakiwan adalah Pemilik Toilet di Gunungkidul, padahal Artinya Ini
Koko adalah difabel daksa sejak lahir yang sudah menggunakan kursi roda sejak kecil. Mobilitasnya keluar rumah biasanya dibantu neneknya atau menggunakan jasa ojek online.
Kustini berharap dengan kursi roda yang lebih mumpuni, difabel dapat bertambah aktivitasnya. “Difabel bukan berarti tidak bisa apa-apa, tapi bisa berkarya dan maju. Harapan saya anak-anak difabel tetap semangat dan berkarya,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Dinkes DIY Peringati HKN sekaligus Kampanyekan Pencegahan Stunting lewat Fun Run 5K
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
Advertisement
Advertisement