Kabar Baik! Lima Kecamatan di Bantul Ini Nol Kasus Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Kasus aktif atau yang menjalani isolasi karena terpapar Covid-19 di Bantul terus menurun seiring berkurangnya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 harian. Per Jumat, 14 April 2021 kasus aktif di Bantul tinggal 71 orang yang tersebar di sejumlah kecamatan atau kapanewon.
Namun terbanyak di Kapanewon Banguntapan 20 orang, Kasihan 18 orang, dan Bantul tujuh orang. Ada lima kapanewon yang saat ini tidak ada kasus aktifnya, yakni Kapanewon Pleret, Jetis, Pandak, Srandakan, dan Sanden.
Advertisement
Secara komulatif kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sejak pandemi masuk Bantul 2020 sampai saat ini sebanyak 73.725 kasus. Dari jumlah tersebut sembuh sebanyak 71.945 kasus. Meninggal dunia sebanyak 1.709 kasus, sehingga yang masih menjalani isolasi sebanyak 71 kasus.
BACA JUGA: Warung Jamu Cekok, Tempat yang Paling Ditakuti Anak-Anak Jawa
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Joko Budi Purnomo mengatakan meski kasus Covid-19 menurun namun masyarakat diminta tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan dan menalankan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
“Mari bersama kita putus rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan menerapkan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilitas,” katanya. Selain itu Joko juga meminta masyarakat untuk melengkapi vaksin Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, sebelumnya, mengatakan ada sejumlah penyebab kasus Covid-19 di Bantul menurun, di antaranya karena kasus-kasus yang bergejala sudah banyak berkurang. Sedangkan kasus-kasus yang tanpa gejala tidak terjaring.
Sebelum-sebelumnya, kata pria yang akrab disapa Oki ini, orang tanpa gejala atau OTG banyak terjaring pada saat orang-orang akan melakukan perjalanan dengan transportasi umum, “Sekarang dengan dihapusnya syarat swab untuk pelaku perjalanan kasus tersebut tidak ditemukan,” kat Oki.
Kemudian penyebab melandai lainnya karena semakin tingginya masyarakat yang sudah divaksin lengkap bahkan sampai dosis ketiga atau booster, sehingga kekebalan terbentuk semakin luas. Namun demikian masyarakat diminta tidak lengah dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Suap Proyek Jalur Kereta Api Semarang
Advertisement
Hotel Harper Malioboro Hadirkan Kuliner Lokal Brongkos Daging Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Unggul dalam Hitung Cepat Pilkada Gunungkidul, Begini Respons Pasangan Endah-Joko
- Cara Mudah Naik Trans Jogja, Pantau Jalurnya di Sini!
- Cek Lokasi dan Jadwal Layanan SIM Keliling di Kulonprogo Kamis, 28 November 2024
- Ini Dia Tren Konsep Wedding 2025, After Party Jadi Utama
- Bawaslu DIY Ungkap Penurunan Partisipasi Pemilih di Pilkada 2024, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement