Advertisement
Kekerasan Jalanan di Jogja Marak, JPW: Pemerintah Perlu Petakan Alumni Sekolah

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA – Dalam upaya menghentikan aksi kekerasan jalanan atau yang biasa disebut klithih di Jogja, perlu ada pemetaan dan pendataan para alumni atau senior geng sekolah. Menurut Kadiv Humas Jogja Police Watch (JPW), Baharuddin Kamba, pemerintah setempat perlu mengenal dan bersilaturahmi kepada para alumni atau senior geng sekolah ini.
Pendekatan dengan para senior atau alumni bukan tanpa alasan. “Para pelaku kejahatan jalanan atau klithih selama ini lebih takut, lebih patuh, dan lebih menurut dengan para senior atau alumni, ketimbang pada orangtua atau sekolah. Selain itu salah satu penyebab munculnya aksi klithih adalah adanya peran alumni atau senior di sekolah,” kata Kamba, Minggu (17/4).
Advertisement
Meski tentunya pengenalan dengan para alumni ini butuh waktu yang tidak sebentar dan tidak bisa ujug-ujug. Setelah melakukan pengenalan atau silaturahmi yang lama, pemerintah setempat dapat menawarkan atau memberikan kegiatan positif, termasuk dalam kegiatan ekonomi bagi para alumni atau senior geng sekolah. Di samping itu, di sela-sela memberi pekerjaan bagi para mereka, pemerintah bisa berbincang dari hati ke hati agar para alumni atau senior untuk membantu pemerintah dalam menekan aksi-aksi kekerasan di Jogja.
“Dipastikan kedua belah pihak merupakan orang lokal Jogja. Setelah itu, perlu ada monitoring dan evaluasi atau monev secara berkala,” katanya.
Kekerasan jalanan yang masih terjadi beberapa kali di Jogja merupakan masalah serius. Dalam kasus 3 April 2022, kekerasan jalanan menelan korban hingga meninggal dunia. Dia adalah Daffa Adzin Albasith, seorang pelajar SMA Muhammadiyah 2 Jogja.
JPW mendukung segala upaya penekanan dan pencegahan aksi kekerasan jalanan dari pemerintah, termasuk rencana pembuatan sekolah khusus. Bagi para pelaku klithih akan ditempatkan di sekolah khusus yang berada di Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, DIY. Selain ada edukasi akademik, akan adapula upaya pengubahan perilaku.
“JPW mendukung semua langkah pemerintah baik kabupaten/kota maupun provinsi, termasuk pihak kepolisian serta lembaga pendidikan dalam rangka meminimalisir, bahkan memberantas aksi-aksi kejahatan jalanan atau klithih, yang selama ini dapat mencoreng citra Jogja sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota wisata,” kata Kamba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Tegas! Menhub Pastikan Kebijakan Zero ODOL Berlanjut, Lebih Cepat Lebih Baik
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Prestasi ORI DIY, Selesaikan 177 Laporan Selama Semester I 2025, Paling Banyak Soal Isu Pendidikan
- Libur Sekolah, Museum Sandi Ramai Dikunjungi Wisatawan Keluarga
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
Advertisement
Advertisement