Advertisement
Uni Eropa Akhiri Proyek Pemulihan Covid-19 di DIY

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Uni Eropa dan Humanity And Inclusion (HI) menutup proyek Inclusive Access to Multi-Sectoral Services and Assistances for Everyone (I AM SAFE) di DIY dan NTT.
Selama dua tahun terkahir, proyek ini menggelontorkan anggaran Rp3,5 triliun sudah mendukung respons Covid-19 yang infklusif bagi penyandang disabilitas. Selain itu, Uni Eropa juga membantu pemerintah untuk mengatasi dampak sosial ekonomi yang tidak proporsional bagi kelompok rentan.
Advertisement
Menurut Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket, proyek I AM SAFE adalah bagian dari paket Team Europe untuk membantu Indonesia menangani pandemi Covid-19 dan dampak yang ditimbulkan. Program ini juga sudah memberikan bantuan teknis kepada 2.000 UKM dengan fokus UKM milik perempuan melalui strategi diversifikasi produk, pengembangan pasar, dan ekonomi digital.
“Kami berharap proyek ini akan meningkatkan mata pencaharian masyarakat yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi lebih dari 2,9 juta warga di DIY dan NTT,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Harian Jogja, Jumat (22/4/2022).
Regional Program Director HI Filipina dan Indonesia, Marie-Catherine Mabrut, mengatakan proyek tersebut untuk mengantisipasi dampak ekonomi, sosial, dan psikologis, dan krisis Covid-19. Hal itu, katanya, selaras dengan mandat dan nilai-nilai yang diusung oleh HI.
“Kami melakukan pendekatan yang inklusif memungkinkan untuk melibatkan penyandang disabilitas dan berkontribusi untuk memastikan tidak ada yang tertinggal,” katanya.
Dalam melaksanakan proyek I AM SAFE, HI bekerja sama dengan dua organisasi lokal: CIS Timor, sebuah organisasi yang bergerak di bidang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, dan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB), sebuah organisasi yang secara aktif mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengapresiasi proyek I AM SAFE yang didanai oleh Uni Eropa di Kabupaten Gunungkidul yang sudah berkontribusi besar terhadap pengurangan kemiskinan. Di Gunungkidul, sekitar 17,02% penduduknya masih hidup dalam kemiskinan.
“Kondisi ini semakin diperparah dengan adanya pandemi Covid-19, jadi pemerintah dan lembaga non pemerintah perlu bekerja sama untuk memerangi kemiskinan dan pengucilan sosial,” tuturnya.
Bupati Kupang Korinus Masneno mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya atas proyek I AM SAFE. “Proyek ini telah mendukung pemerintah dalam mencegah penyebaran Covid-19 dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi dari pandemi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement