Advertisement

Sepekan Jelang Lebaran, Penjual Baju Baru Kebanjiran Pengunjung

Catur Dwi Janati
Selasa, 26 April 2022 - 18:27 WIB
Arief Junianto
Sepekan Jelang Lebaran, Penjual Baju Baru Kebanjiran Pengunjung Ilustrasi los pedagang pakaian batik. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Sepekan jelang Lebaran, penjualan baju baru di pasar rakyat mulai menggeliat. Setelah dua tahun sepi, pedagang pakaian di pasar mulai kebanjiran pengunjung tahun ini.

Lurah Pasar Imogiri, Suharsono menyampaikan bila menjelang Lebaran tahun ini ada peningkatan jual beli baju baru di pasar tradisional, tak terkecuali di Pasar Imogiri.

Advertisement

Jika dibandingkan dengan awal pandemi dua tahun yang lalu, los-los pakaian kini mulai ramai. "Kalau segmen yang terasa dan yang sempat kami amati mulai Sabtu lalu, pakaian ramai, kemudian ini makanan ringan," kata dia, Selasa (26/4/2022).

BACA JUGA: JJLS di Bantul Ditutup Saat Malam Lebaran

Keramaian los-los pakaian ini ditenggarai Suharsono terjadi seiring diperbolehkannya mudik. "Kalau sekarang untuk pasar tradisional itu intinya orang mudik. Kalau orang mudik itu sudah diperbolehkan, sudah kelihatan ini. Mulai agak ada pergerakan yang menuju keramaian dagangan," tambahnya.

Makanan ringan untuk hidangan lebaran seperti roti, biskuit dan beberapa makanan kering lainnya juga kembali laris bersanding dengan melonjaknya penjualan pakaian. "Paling terasa yang pakaian sama makanan tingan ini, roti dan lain sebagainya," tandasnya.

"Karena memang intinya pemudik. Kalau pemudik itu membelanjakan uangnya di pasar rakyat biasanya ya itu ke pakaian dan makanan makanan untuk persiapan lebaran, roti dan sebagainya," imbuhnya.

Meski belum bisa dikatakan melibihi animo sebelum ada pandemi Covid-19, pergerakan transaksi di los pakaian terhitung cukup baik menurut Suharsono. "Kalau pandemi yang tahun pertama tahun kedua itu jan sangat tidak ada pergerakan sama sekali," ujarnya.

"Saya pikir belum bisa [menyamai], nanti kita lihat pegerakannya kedepan. Harapan kami dan hatapan pedagang, kalau belum bisa menyamai, minimal ada pergerakan progres yang positif lah daya beli masyarakar. Karena memang pemudik sudah diperbolehkan melakukan kegiatannya di kota-kota asal mereka," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina

News
| Kamis, 25 April 2024, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement